Mohon tunggu...
RIVALDI CHANIAGO
RIVALDI CHANIAGO Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Mahasiswa UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebakaran Bromo: Perjuangan Relawan Padamkan Api yang Terus Meluas

9 Januari 2024   14:21 Diperbarui: 9 Januari 2024   14:34 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 6 September 2023, terjadi kebakaran yang melanda Bukit Teletubbies di kawasan Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur. Kebakaran tersebut bermula dari satu titik api yang meluas ke berbagai kawasan Hutan Bromo termasuk Metingen, Watugede, Widodaren, Pasuruan hingga Malang. Isu kebakaran tercatat belum reda hingga tanggal 13 September 2023.

Penyebab kebakaran secara linimasa diduga karena dua hal. Pertama, dikarenakan musim kemarau yang sangat kering dan arah angin kencang yang tidak beraturan. Hal tersebut menyebabkan mudahnya percikan api untuk meluas. Tercatat lima hari sebelum kebakaran besar, sudah ada kebakaran kecil yang berhasil dipadamkan dalam kurang lebih dua hari. Kedua, terdapat sesi foto pra-nikah yang dilaksanakan di kawasan Bukit Teletubbies. Sesi foto tersebut diduga menggunakan flare yang percikan apinya tidak langsung dipadamkan. Hal itu menyebabkan jatuhnya percikan api tersebut di lahan kering yang akhirnya menjalar ke seluruh penjuru Hutan Bromo. Tersangka utama dari kebakaran tersebut adalah pihak penyelenggara sesi foto pra-nikah (Wedding Organizer) yang berinisial AW (41 Tahun).

Dampak dari kebakaran Hutan Bromo bukan hanya sekedar mempengaruhi area hutan tersebut. Ada pula unsur lain yang menerima dampak kolateral dari kebakaran tersebut. Diantaranya adalah rusaknya kesehatan warga karena asap dan debu, kurangnya akses terhadap lingkungan sehat dan air bersih, maupun terbatasnya perekonomian warga setempat yang sangat bergantung pada Wisata Gunung Bromo.

Sejauh ini sudah banyak usaha yang dilakukan untuk memadamkan api. Salah satu diantaranya adalah kinerja gabungan antara aparat dan relawan setempat. Selain itu, ada pula usaha dari Forum Sahabat Gunung yang terus menerus melakukan penyemprotan dan pemadaman titik api.

 Pendapat Narasumber : 

  1. Mahmudi (Forum Sahabat Gunung)

Ada dua informasi yang dipaparkan oleh beliau. Pertama, beliau menjelaskan proses pemadaman api yang membutuhkan cukup banyak personel dan kinerja. Selain itu, pemadaman api tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama karena adanya titik kebakaran yang berbeda-beda dan cukup meluas.

Kedua, beliau juga memaparkan pendapatnya mengenai penyebab kebakaran yang besar secara geografis dan klimatologis. Penyebab kebakaran semakin parah dan sulit dipadamkan adalah meluasnya titik api di sepanjang penjuru Hutan Bromo. Meluasnya titik api tersebut disebabkan oleh musim kemarau yang sangat kering dan kurangnya akses terhadap air tanah. Selain itu arah penyebaran angin yang tidak beraturan dan sangat kencang membawa api. Terakhir juga dikarenakan oleh kondisi rute yang landai, tertutup pepohonan dan sangat berdebu.

  1. Maryono (Warga Lokal Setempat

Beliau merupakan warga sekitar yang hidup dengan ekosistem Hutan Bromo. Melalui aspek lingkungan dan kesehatan, warga menjadi sulit mengakses air bersih dikarenakan pipa yang terbakar dan sumber air yang berdebu. Melalui aspek ekonomi, banyak warga yang tak dapat melaksanakan mata pencaharian mereka karena semuanya bergantung kepada Objek Wisata Gunung Bromo (ojek wisata, sewa mobil hardtop, pedagang asongan dan PKL).

Menurut saya, tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh pelaku foto pra-nikah merupakan sebuah domino effect yang secara sadar maupun tidak akhirnya merugikan banyak pihak. Keserakahan manusia untuk kepentingan ego mereka sendiri dan kelalaian untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan sangatlah buruk. Mungkin awalnya terlihat sepele karena itu hanya sebuah flare tetapi satu batang flare tersebut ternyata merembet ke banyak kejadian buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun