Mohon tunggu...
Muh. Rivai
Muh. Rivai Mohon Tunggu... -

Berkata-kata tapi nyaring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ah, Ternyata

7 Februari 2016   12:23 Diperbarui: 7 Februari 2016   13:37 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelap kelip lampu di atas panggung 
menyorot setiap mata 
menari beragam warna 
sorak menjadi riuh 
tak peduli akan silau 
mata tetap tak mampu terpejam 

Mendengar suara
dari atas ke bawah
ke bawah ke atas
masuk ke dalam melempar koin
yang ada hanya indah
sedap di lihat
sedap di pandang
sedap di hati

Semua laki laki
semua adalah perempuan
ku kejar kamu
aku ditarik
tak ada koin tak boleh
karena kami sedang pasar
ah, ternyata

 

2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun