Mohon tunggu...
Riva Hafidah
Riva Hafidah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa Perikanan Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Life Style: Jajanan Dim Sum Hakau dari Olahan Udang

18 November 2020   12:50 Diperbarui: 18 November 2020   12:58 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Riva Hafidah*1 dan Junianto*2

  • Mahasiswa Program Studi Perikanan UNPAD
  • Dosen Program Studi Perikanan UNPAD

Street food di daerah Dipati Ukur, Bandung merupakan tempat favorit bagi pemburu jajanan, setiap hari buka dari sore sampai malam. Jajanan yang paling terkenal yaitu dim sum, berbagai macam gerai dim sum tersedia disana. Suasana jalan dipati ukur yang ramai akan gerai dim sum membuat jajanan dim sum menjadi bagian dari life style.

Dim sum merupakan makanan khas yang berasal dari Cina, nama dim sum berasal dari bahasa Kanton yang berarti makanan ringan yang dikukus (Apriany et al. 2015). Biasanya dim sum disajikan dengan chili oil, saos, dan mayones. Dim sum dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan jenis kulitnya, yaitu jenis kulit hakau untuk dim sum hakau udang, kulit pangsit untuk dimsum siomay, dan kulit lumpia untuk dimsum jiaozi.

Udang merupakan produk perikanan dari jenis crustacea, udang segar memiliki kadar protein sebesar 19,38%, Lemak 0,82%, dan air 72,64%, selain itu udang juga mengandung berbagai mineral penting seperti kalsium, magnesium, kalium, fosfor, dan zinc. Kandungan penting lain pada udang yaitu asam lemak omega-3, asam lemak omega-6, antioksidan, dan yodium.

anfaat protein pada udang yaitu untuk membantu pembentukan sel dan jaringan tubuh. Yodium untuk membantu produksi hormon tiroid, hormon ini berperan untuk proses metabolisme tubuh. Kalsium untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang, membantu kerja otot, mempercepat proses pembekuan darah, dan meningkatkan produksi hormon. Asam lemak omega-3 dan omega-6 berguna untuk menjaga kesehatan jantung. Udang memiliki rasa yang enak, namun mudah membusuk (Nugroho et al. 2014). Untuk memperpanjang umur simpan udang, biasanya diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti baso, nugget, kerupuk, dim sum, dan lain sebagainya.

Hakau udang merupakan salah satu jenis dim sum yang banyak diminati. Hakau udang berwarna putih bening, bertekstur kenyal dan lembut, beraroma khas udang, dan memiliki rasa yang enak. Bahan baku isian hakau udang yaitu dari udang segar, sedangkan bahan baku kulit hakau yaitu tepung tangmien, terigu, dan telur.

Pembuatan kulit hakau udang yaitu dengan cara mencampurkan tepung tangmien, tepung terigu, satu buah telur, dan air mendidih. Semua bahan dicampur dan diaduk rata dengan spatula hingga menggumpal. Adonan ditutup selama 10 menit, selanjutnya diberi minyak sedikit demi sedikit. lalu, adonan diambil dan dimasukkan kedalam ampia dengan ketipisan no. 5 (ketebalan 3 mm). 

Pembuatan isi hakau udang dimulai dengan menyiapkan daging udang segar yang telah dicuci, lalu daging udang digiling hingga lumat, selanjutnya daging udang dicampur dengan tepung terigu, garam, gula pasir, merica bubuk, lalu diaduk hingga merata. Setiap satu kulit hakau berisi satu sendok makan isian udang yang telah dibuat. Setelah dicetak, hakau dapat dikukus dengan kukusan yang dialasi oleh daun pisang, ketika meletakkan hakau di panci kukusan, diberi jarak agar tidak lengket, lalu kukus sampai matang selama 20 menit. Setelah matang hakau siap disajikan.

 Penggemar dimsum sangat menyukai hakau udang yang berwarna putih bening, kenyal, lembut, beraroma khas udang, rasa yang enak, dan tidak lupa dengan chili oil, saos, dan mayonaise untuk menambah cita rasa hakau udang. Segmen produk hakau udang yaitu dari semua kalangan masyarakat, tidak terbatas dari segi pendapatan, umur, gender, pekerjaan.

Produk hakau udang di salah satu gerai dim sum di streetfood Dipati Ukur, Bandung bewarna putih bening, memiliki bentuk yang khas, memiliki rasa udang, disajikan didalam keranjang bambu. Inovasi produk hakau udang dapat diberikan varian rasa pada setiap isian hakau seperti rasa tomyam, balado, keju, dan lain-lain agar konsumen tidak bosan akan cita rasanya. Inovasi lainnya yaitu dapat ditambahkan sayuran seperti wortel pada isian hakau agar meningkatkan gizi produk hakau udang.

Promosi yang dilakukan gerai tersebut yaitu secara offline dan mouth to mouth. Inovasi promosi sebaiknya merambah ke platform online seperti melalui media sosial (facebook dan instagram). Pemasaran produk gerai tersebut langsung dari penjual ke konsumen yang datang ke toko. Keuntungan pemasaran ini yaitu keuntungan yang didapatkan tinggi karena rantai pasoknya sedikit, kerugiannya yaitu konsumen hanya terbatas pada daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun