Nama saya Rivah. Lahir langsung bayi dan berumur hitungan detik pada 5 April 2002 di Bogor. Dari lahir hingga sekarang memiliki nama hanya satu kata dan lima huruf yang lumayan membuat malu saat perkenalan didepan umum yaitu 'Rivah', R-I-V-A-H. Anak ketiga dari ibu dan bapak yang memiliki nama khas seperti saya. Hanya satu kata yaitu Masfiyah dan Hasbih.
Sejak masuk sekolah jenis kelamin saya tak jarang bila berganti menjadi perempuan diadministrasi Sekolah dan untungnya saya cepat adaptasi dan membiasakan diri untuk mengingatkan, mengajukan pembenaran dan lain sebagainya. Mungkin dari peristiwa ini, saya suka beraspirasi menyampaikan pendapat, bercerita, beradu argumen, debat dengan teman dan sebagainya.
Pertama masuk melalui gerbang Sekolah dan pintu Kelas SDN Sukamaju 08 yang tak jauh dari rumah. Selama 6 tahun normal, saya belajar dan memulai segala pengalaman dari sana. Mulai belajar menjalin hubungan, kirim dan balas surat, komunikasi lewat gawai walau punya orang tua dan masih banyak lagi.Â
Yang membuat semangat belajar di Sekolah selain bertemu teman mesra, saya suka dengan kegiatan pramuka. Dari kelas 3 sudah tertarik dengan pramuka dan berpetualang/berjelajah. Namun tuk ikut pramuka saat dimulai kelas 4, dan saat pertama masuk pramuka saya langsung diposisikan sebagai wakil pinru. Saat kelas 5 saya naik posisi menjadi pinru/pemimpin regu dan dari kelas 6 sampai saya lulus hingga SMPN 1 Nanggung posisi saya masih sebagai pratama. Sejak sekolah dasar saya suka dengan namanya organisasi, walaupun pada saat itu belum tahu bahwa itu adalah organisasi.
Dari pramuka saya banyak mendapatkan ilmu atau pelajaran, pengalaman, kenalan, wawasan dan hampir segalanya. Saya bisa dikatakan aktif dan ambisius dengan pramuka dari jambore ranting, cabang, daerah hingga nasional saya pernah ikuti. Yang lebih menggambarkan keambisiusan saya dalam pramuka yaitu menjadi pratama angkatan pertama dari kelas 7 hingga kelas 9 tak terganti hanya berganti wakil dan dewan penggalang lainnya saja. Saat kelas 9 pun saya ditawari untuk menjadi ketua OSIS namun dikesampingkan tuk menjadi ketua pramuka atau pratama kembali.Â
Dari sekolah dasar hingga menengah pertama banyak yang bilang setelah mendengar cerita ini mereka menyimpulkan saya itu gila jabatan bahkan alur yang saya ambil itu salah. Namun, langkah atau alur ini memang sudah saya ambil dan tekadkan. Untuk menggenapkan angka yang ganjil itu perlu posisi yang memiliki hak dan kewenangan. Karena, saran-saran kakak kelas atau angkatan sebelumnya pun menjadi pertimbangan untuk saya sendiri.
Dibalik posisi saya dipramuka yang meningkat dan menetap, jabatan saya dikelas pun sama. Saat kelas 5 menjadi wakil, kelas 6 ketua kelas hingga lulus dari SMPN 1 Nanggung. Catatan akademik tak jauh beda bertingkat dari kelas 5 peringkat 3, kelas 6 peringkat 2, kelas 7 hingga lulus dari SMP peringkat 1.
Dari kelas 4 saya sudah menjadi penggalang ramu hingga sampai di SMPN 1 Nanggung, saya mudah menggapai Penggalang Garuda dan ATAS.
Sejak sekolah dasar saya sudah mengenal yang namanya teman mesra, hingga disekolah menengah pertama itu saya sudah sedikit tahu terkait itu. Tapi takan saya lanjutkan cerita tentang itu. Namun pada suatu saat saya dekat dengan wanita cerdas dengan predikat juara umum se-angkatan saya yang membidangi bidang akademik.Â
Dengan kurun waktu dan cara yang sangat lama dan banyak tuk mendekati dia. Karena saat itu banyak yang mendekati dia memutuskan mundur dan disebut sicewe jutek, galak, frontal, gak suka basa-basi dan tertutup sesuatu tentangnya. Sampai pada akhirnya saya bisa dekat dengan dia hingga lulus menjadi pasangan pengantin di upacara adat dengan saya. Dia membidanhi akademik dan saya non akademik.
Dari pramuka pula saya melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor. Dengan jalur prestasi pertama yang alhamdulillah lumayan bangga karena bisa meringankan beban orang tua dalam hal administrasi.