Mohon tunggu...
Rivah
Rivah Mohon Tunggu... Lainnya - LimaGaris

LimaGaris Tetap Membaris Sampai Kata Kata Habis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyakit Indra

8 April 2020   22:15 Diperbarui: 8 April 2020   22:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Angkasa terbentang perkasa
Nara bicara sulit berkata
Naluri pun enggan berkaca
Andai waktu tak berbeda
Napas masih menghela
Dan tempat tak menjadi kendala
Insan kan menelusuri antariksa
Tanpa beban yang nyata
Yakinlah menjadi modal tuk tidak murca
Akan keadaan yang tak lagi terbaca

Fana rasanya tuk bertemu
Angan melampiaskan buah rindu
Untuk melegakan rasa kelu
Zaman yang buntu
Istilah pilu
Atas rasa yang membisu

Ragu jadi hilang
Angan sekilas melayang
Masa bagai berambang
Asmara tak lagi berajang
Daga tak kuasa membayang
Habitat raga pun sudah dialam senang
Andai napas dan nyawa masih memandang
Nalar hal rindu kan konstan memasang
Terbayang bayang rasa yang belum tergabung
Inilah kisah indra yang menyakitkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun