Amat ria dengan euforia
Pengikut jejak langkah pemilik nyawa
Menemani derap asam garam yang dirasakan sukma
Mungil jalan pintas untuk nya meninggalkan
Karena. Akhir senja, bayang hilang dengan imkan
Saat purnama datang
Sedia  fajar, pelahir kehadiran bayangan
Sungguh nyata
Maya dan tak fatamorgana
Walau raganya kias
Namun ia tetap ikhlas
Walau wujudnya hitam
Setianya sungguh curam rintam
Meniru dan mengikuti, apa yang ku putusi
Karena Nya, sahabat sejati
Walau. Karena, tak memiliki hati tuk menghianati
Makna kias dipaksa tak sesuai hati
Namun dirinya tetap abadi dalam nyawa yang kumiliki
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!