Review Jurnal: Determinan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia
Penulis: Yoga Wisnu Prayuda dan Johan Arifin
Program Studi Magister Akuntansi, Universitas Islam Indonesia
Pendahuluan
Kinerja keuangan pemerintah daerah merupakan topik yang penting dalam kajian manajemen keuangan publik, terutama di negara dengan sistem desentralisasi seperti Indonesia. Kinerja keuangan yang baik tidak hanya mencerminkan kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan dalam pengelolaan anggaran publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia dengan fokus pada beberapa variabel kunci, seperti ukuran pemerintah daerah, ukuran legislatif, tingkat ketergantungan keuangan pemerintah daerah, leverage, pendapatan asli daerah (PAD), dan indeks pembangunan manusia (IPM).
Apa yang Dibahas dalam Jurnal Ini?
Jurnal ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Penulis menggunakan teori agensi sebagai landasan teoritis dalam penelitian ini. Menurut teori agensi, hubungan antara pemegang saham (pemerintah pusat) dan manajer (pemerintah daerah) dapat menciptakan masalah agen, di mana manajer (pemerintah daerah) mungkin tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham (pemerintah pusat). Hal ini mengarah pada perbedaan dalam pengelolaan keuangan dan penggunaan dana yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan daerah.
Beberapa variabel yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi:
- Ukuran Pemerintah Daerah: Mengacu pada besarnya ukuran organisasi pemerintah daerah yang mempengaruhi kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan pengelolaan anggaran.
- Ukuran Legislatif: Berkaitan dengan jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang memiliki pengaruh dalam pengawasan dan pembuatan kebijakan keuangan.
- Tingkat Ketergantungan Keuangan Pemerintah Daerah: Mengukur sejauh mana pemerintah daerah bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat, yang dapat mempengaruhi kemandirian fiskal daerah.
- Leverage: Mengacu pada tingkat utang pemerintah daerah yang dapat mempengaruhi fleksibilitas keuangan dalam mengelola anggaran.
- Pendapatan Asli Daerah (PAD): Sumber pendapatan utama bagi pemerintah daerah yang berfungsi untuk membiayai program dan pembangunan di tingkat daerah.
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Digunakan sebagai variabel kontrol yang menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial di daerah tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah, baik dalam konteks kebijakan fiskal, pengelolaan anggaran, maupun implementasi pelayanan publik.
Mengapa Topik Ini Penting?
Pentingnya penelitian ini dapat dilihat dari beberapa aspek utama yang menjadikannya relevan dalam konteks pemerintahan Indonesia. Kinerja keuangan yang baik merupakan dasar bagi tercapainya tujuan pembangunan di daerah, seperti penyediaan layanan publik yang optimal dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Di sisi lain, jika pengelolaan keuangan daerah tidak efisien, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan fiskal, meningkatnya utang daerah, dan terganggunya program-program pembangunan.
Beberapa alasan mengapa topik ini penting adalah:
- Efisiensi Pengelolaan Anggaran: Dengan memahami determinan yang mempengaruhi kinerja keuangan, pemerintah daerah dapat lebih efisien dalam mengalokasikan dan menggunakan anggaran, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pelayanan publik.
- Kemandirian Fiskal: Penelitian ini juga penting dalam menganalisis ketergantungan daerah terhadap dana dari pusat, yang berpotensi menurunkan kemandirian daerah dalam pengelolaan keuangan.
- Kepercayaan Publik: Kinerja keuangan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah, yang sangat penting dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
- Tantangan Pasca-Pandemi: Dampak pandemi COVID-19 pada perekonomian Indonesia menambah urgensi analisis kinerja keuangan pemerintah daerah. Penurunan pendapatan daerah dan peningkatan belanja kesehatan serta bantuan sosial memerlukan pengelolaan yang lebih hati-hati dan efisien.
Dengan menggunakan teori agensi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia, dan dapat menjadi referensi bagi perumusan kebijakan fiskal di masa depan.
Bagaimana Penelitian Ini Dilakukan?