[caption caption=" Foto: copyright Thinkstockphotos.com"][/caption]
: Calassandra Alissa Putri
(I)
aku mencintaimu dengan matahari yang mencelupkan diri dirahim masa, tak lantas hangatnya mereda saat datang sebuah kepulangan
aku mencintaimu dengan keihklasan rasa, menyajakkan dirimu saat utuh, separuh hingga tak tersentuh
aku mencintaimu dengan akhiran;
usia yang kupertaruhkan
(II)
oleh sebab kita diciptakan tuhan berpasang-pasang, maka cinta perempuan akan menjadi hak-ku
 ketika aku tergelincir dalam setapak baca yang salah kueja, adalah kehadiranmu perempuanku; menamparku tanpa kata, peluk dan cium, serta cubit kecil diantaranya
aku luluh seketika
lalu lamat-lamat melagu lirih kidung asmara
"demi gerimis yang melantunkan mantera mistis tik, akan kutahbiskan cintaku padamu tanpa titik"
(III)
rindu adalah wangi chamomile, hangat ekspresso, hujan daun angsana tua, serial lupus, memaki keegoisan kota, sedikit ciuman mesra, pengamen-pengamen gila di sepanjang boulevard dipanegara, lalu sibuk mengeja jejak-jejak matahari;
 bersamamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H