Mohon tunggu...
Riuges Gautama
Riuges Gautama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dedolarisasi, Nasib Dolar terhadap Organisasi Baru Negara Negara Super Power

28 Mei 2023   17:32 Diperbarui: 28 Mei 2023   17:41 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dedolarisasi Merujuk pada proses relaksasi ketergantungan suatu negara terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD) dan penggantian dengan mata uang lain atau diversifikasi ke dalam aset lainnya. BRICS adalah singkatan dari kelompok negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Meskipun BRICS merupakan kelompok negara yang signifikan secara ekonomi dan politik, tidak ada organisasi negara baru dengan nama BRICS.

Namun, jika kita berasumsi bahwa ada pembentukan organisasi negara baru dengan nama BRICS dan negara-negara anggotanya memutuskan untuk melakukan dedolarisasi, ini bisa memiliki beberapa implisit ekonomi dan politik. Dalam hal ini, jika negara-negara BRICS mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS, mereka mungkin akan melakukan beberapa tindakan seperti:

  • Penggunaan mata uang lokal: Negara-negara BRICS dapat meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional dan transaksi ekonomi mereka. Ini dapat memperkuat kedaulatan moneternya sendiri dan mengurangi eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar dolar AS.
  • Pembentukan mekanisme alternatif pembayaran: BRICS dapat menciptakan sistem pembayaran alternatif yang memungkinkan perdagangan langsung dalam mata uang masing-masing, menghindari penggunaan dolar AS sebagai perantara mata uang dalam transaksi internasional.
  • Penyediaan swap mata uang: BRICS negara-negara dapat meningkatkan kerja sama dalam hal swap mata uang. Hal ini memungkinkan mereka menukar mata uang secara langsung tanpa melibatkan dolar AS.
  • Diversifikasi cadangan devisa: BRICS negara-negara dapat memperluas diversifikasi portofolio cadangan devisa mereka dengan mengalokasikan lebih banyak aset dalam mata uang lain, termasuk mata uang BRICS lainnya.
  • Kerja sama dalam pengembangan keuangan: BRICS dapat bekerja sama dalam pengembangan institusi keuangan alternatif yang mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan yang didominasi oleh dolar AS, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia.

Pendirian organisasi BRICS yang kuat dan berpengaruh dapat berpotensi memiliki dampak terhadap posisi dolar AS di panggung internasional. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi posisi dolar di masa depan dengan adanya BRICS:

  • Diversifikasi mata uang: Jika negara-negara BRICS berhasil meningkatkan penggunaan mata uang mereka sendiri dalam perdagangan internasional dan investasi, hal ini dapat mengurangi ketergantungan global terhadap dolar AS. Diversifikasi mata uang dapat mengurangi permintaan terhadap dolar dan mempengaruhi nilai tukar relatifnya.
  • Perdagangan langsung: Jika BRICS membentuk mekanisme pembayaran dan kerja sama dalam perdagangan langsung menggunakan mata uang mereka sendiri, hal ini dapat mengurangi kebutuhan penggunaan dolar dalam transaksi internasional. Ini mungkin menyebabkan penurunan permintaan terhadap dolar sebagai mata uang perantara.
  • Alternatif investasi: Jika BRICS berhasil membangun institusi keuangan alternatif dan instrumen investasi yang menarik, ini dapat menarik modal internasional ke luar dolar AS. Jika investor melihat mata uang dan aset BRICS sebagai alternatif yang lebih menarik, ini dapat memengaruhi posisi dolar di pasar keuangan global.
  • Pengaruh geopolitik: BRICS sebagai kelompok negara yang signifikan dalam hal ekonomi dan politik dapat membentuk persekutuan yang dapat mempengaruhi dinamika geopolitik global. Jika BRICS secara kolektif mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, ini dapat memberikan pengaruh politik terhadap posisi dolar dalam sistem keuangan internasional.

Namun, penting untuk diingat bahwa dolar AS masih dianggap sebagai mata uang cadangan global yang dominan dan memiliki likuiditas yang tinggi. Status ini didukung oleh kekuatan ekonomi dan stabilitas politik Amerika Serikat, serta peran lembaga keuangan seperti Federal Reserve. Meskipun BRICS berpotensi mempengaruhi posisi dolar, perubahan besar dalam sistem moneter global tidak terjadi dengan cepat dan melibatkan berbagai faktor kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun