Santri bukanlah hanya orang Soleh atau Solehah, mereka pergi untuk ke pondok itu supaya mereka menjadi anak baik. Namun tak hanya mengaji saja mereka di didik supaya menjadi anak yang mandiri dalam segala hal.Â
Santri itu sama halnya seperti orang lain di luar sana yang tidak mondok tapi bedanya santri adalah orang pilihan alloh, yang ingin menjadi baik dalam hal apapun.
Selain peraturannya yang unik, tipikal teman di dalam pondok pesantren itu juga nggak kalah unik. Makanya, biasanya anak-anak pondok itu bisa lebih memaklumi jenis-jenis orang di luar sana, karena mereka setiap hari bertemu dengan yang macam-macam.Â
Mulai dari teman jorok yang kalau tidur seprainya nggak pernah diganti, sisa makanan dibuang sembarangan, handuk basah ditaruh di atas kasur, sampai jenis teman-teman horor yang punya kemampuan indigo.Â
Bayangin aja tuh, kamu satu asrama dan satu kamar sama dia, terus pas tengah malam tiba-tiba dia ngobrol sendiri. Reseknya lagi, hal itu nggak cuma terjadi sekali atau dua kali aja, tapi nyaris setiap hari.
Di Pesantren gak ada kata jenuh, karena terisi dengan berbagai kegiatan. Namun ketika hari libur, atau pengajian libur dari pagi sampe sore dan gak ada yang ngisi pengajian, barulah disitu rasa jenuh tiba. Mau ngapa-ngapain nggak bisa, Ngaji nggak, Main pun gak bisa. Mungkin sangat berbeda ketika kita berada di rumah. Dengan waktu luang sebagian santri ada yang mengisi waktu luang untuk menghafal, dan ada juga untuk mencuci pakaian.Â
Dengan kegiatan yang padat ada juga sampai cucian di dalam ember belum juga di cuci, itu karena halnya males, atau emang dianya sibuk dengan kegiatan-kegiatan. Namun ada tips mencuci yaitu ketika waktu luang walaupun dengan banyak proses, prosesnya yaitu:
* ambil cucian yang ada di ember.
* simpan di kamar mandi, lalu masukan air dan deterjen.
* diam selama pengajian ataupun dalam kegiatan-kegiatan.
* sesudah pengajian beres ataupun kegiatan cuci pakaian tersebut sambil mandi.