Apa itu Guru/Pendidik?
Pendidikan tidak terlepas dari pelakunya yaitu pendidik, perbuatannya yaitu mendidik, dan anak didik yang merupakan objek sekaligus subjek dari pendidikan.
Mendidik ialah memelihara dan memberikan latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan keserdasan pikiran. Pendidik utama bagi anak adalah ibu dan bapaknya. Adapun guru berusaha atas nama atau mewakili ibu dan bapak anak didiknya.
Di dalam al-Qur'an, Tuhan mengatakan Jagalah dirimu dan ahli familimu dari ancaman neraka. "Mu" nya pada kalimat "jagalah dirimu" adalah kedua orang tua yaitu Ayah dan Ibu. Namun demikian disebabkan berubahnya jenis pekerjaan, orang tua sering tidak berada di rumah, maka mau tidak mau saat ini pendidikan teoritis banyak dipengaruhi oleh pendidik yang kedua yaitu Guru.
Akan tetapi persoalan yang dikemukakan Ahmad Tafsir diatas tampaknya sedikit banyak dapat diatasi dengan sistem pendidikan di pondok pesantren yang dimana menerapkan pendidikan totalitas dan guru merupakan pengganti orang tua, terutama Wali Kelas. Hal ini dapat dibaca dalam buku KMI/TMI Tugas dan Fungsi Wali kelas poin kesatu hingga poin kelima.
Menurut Hasyim Asy'ari seorang 'Alim atau Guru harus memiliki setidaknya 20 etika, diantaranya ialah; Muraqabah selalu mendekatkan diri kepada Allah swt dalam berbagai situasi dan kondisi, Khauf takut akan murka dan siksa Allah swt, Sakinah tenang, Wara' berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatan, Tawadhu' rendah hati dan tidak menyombongkan diri, Khusyu' kepada Allah swt.
Merujuk Standar Nasional Pendidikan, Pendidik adalah tenaga professional yang merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidik pada perguruan tinggi. Adapun kompetensi yang dimiliki Guru adalah empat hal; Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional.
Imam Zarkasyi pencetus sistem Kulliyatul Mu'allim al-Islamiyyah (KMI) Gontor 1936, setidaknya ada 23 sifat yang harus dimiliki seorang guru, yaitu:
Berakhlak mulia, terbebas dari perbuatan buruk, contoh tauladan dalam perbuatan dan tingkah lakunya.
Memiliki niat yang ikhlas dalam bekerja, keinginan kuat dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Sehat jasmani, rohani, kuat fisiknya.
Tidak cacat yang akan menyebabkan ia mengabaikan karir profesinya
Mengetahui Undang-undang/peraturan kependidikan dan langkah-langkah strategi pengajaran.
Mengetahui ilmu jiwa/psikologi
Gemar membaca literasi yang banyak dan beragam sehingga ia kaya akan materi ajar (pengayaan materi).
Mahir dalam memilih materi yang terpercaya kebenarannya, sesuai dengan usia dan pengetahuan murid-murid.
Mampu menyusun materi ajar yang logis dan menuliskannya kedalam buku I'dad buku persiapan mengajar (rpp).
Mampu menyampaikan ilmu pengetahuan kedalam nalar murid-murid dan memahamkannya bagi mereka.
Mahir dalam bahasa materi yang diajarkannya, faseh dan luwes dalam penyampaiannya.
Tekun dalam pekerjaannya, cinta akan karir profesinya, giat dalam pelaksanaan kewajiban tersebut.
Wajah penuh senyum, style nya baik, lemah lembut anggun/serasi.
Mampu merekam/membuat catatan-catatan dari buku-buku terbaru tentang seni dan sains
Memiliki persiapan untuk profesinya dan kemampuan untuk memotivasi murid-murid, dengan tetap menghormati emosi mereka.
Mampu mengajar dengan menarik dan menjadikan mereka bertahan mendengar dan mereka awas terhadap pelajaran
Mampu menguasai kelas dan dapat menyatukan ruh jiwa (hubungan emosional) antara dirinya dan murid-muridnya
Bijaksana dan adil dalam berinteraksi dengan murid-murid dan tetap menjatuhkan sanksi bagi mereka (yang melanggar)
Memiliki mata dengan penglihatan yang jelas, pengawasan yang kuat, dan keberanian yang cukup
Penyabar, penyayang terhadap murid-muridnya
Memiliki suara yang jelas penuh kasih saying
Mengetahui tujuan pelajaran yang diajarkannya, dan mengetahui poin-poin pentingnya (utamanya)
Bersih badan dan pakaiannya.
Apa itu Pengabdian?
Pendidikan diselenggarakan bukan hanya untuk mencerdaskan kehidupan seseorang dan bangsa, melainkan sebagai pemenuhan fitrah manusia, juga sebagai wujud ibadah hamba kepada Rabb-nya. Dalam falsafah pendidikan disebut dimensi esensial dari potensi multidimensional manusia, yaitu kemampuan intelektual, kecerdasan emosional-spiritual.
Dalam bahsa al-Qur'an, ketiga potensi tersebut diaktualisasikan dalam proses pendidikan agar manusia benar-benar menjadi pemimpin di muka bumi (al-Baqarah: 30) serta ibadah kepada Tuhan semata (al-Dzariyat: 51).
Imam Ali berkata dalam Ta'lim al-Muta'allim karya Burhanuddin Islam Az-Zarnuji;
"Saya adalah hamba orang yang mengajar saya sekalipun hanya satu huruf. Apabila ia berkehendak, ia bisa menjual saya, dan apabila ia berkehendak, ia bisa memerdekakan saya, dan apabila ia berkehendak, ia bisa memperbudak saya".
Imam Zarkasyi mengatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan KMI adalah kemasyarakatan, segala apa yang akan dialami anak didik di masyarakat dididikkan oleh PMDG, tidak terlalu mementingkan apa yang harus dipelajari di perguruan tinggi kelak, tetapi selalu ingat apa yang akan ditemui di msyarakat kelak. Tamatannya tidak canggung menajdi guru, pengurus organisasi, muballigh, imam, dan lain-lain.
Mahrus Amin dalam filsafat pendidikannya yang diterapkan di lingkungan Darunnajah memiliki empat pilar, yaitu Panca Jiwa, Panca Bina, Panca Dharma, dan Panca Jangka. Pilar yang keempat merupakan pengejawantahan dari tujuan utama sistem Tarbiyatul Mu'allimin al-Islamiyah yaitu;
Ibadah, semata-mata aktivitas kemasyarakatannya untuk beribadah kepada Allah SWT, Ilmu yang berguna di Masyarakat, Kader Ummat, Dakwah Islamiyah, Cinta Tanah Air dan Berwawasan Nusantara.
Apa Persiapan Guru?
Melihat Kalender Akademik
Menganalisa Materi Pelajaran
Mengetahui TIU dan TIK (gardhul 'amm wal khoss), KTSP SK dan KD, k13 SK dan KI (1,2,3,4) Sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4)
Menguasai Metode dan Strategi (umpama menyajikan dan meracik teh)
Melakukan PTK
Melakukan Evaluasi (materi, pembelajaran, tes, dll)
Memberi Reward and Punishmnet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H