Mohon tunggu...
Te Telun
Te Telun Mohon Tunggu... Relawan - Literasi Gaya Bahaya | Pernah Belajar di UNESA Suroboyo

Pria Tampan dari Timur | Penggemar Gus Dur & NU

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diskursus Buruk Intoleransi Bagi Kaum Minoritas di Indonesia

7 November 2019   00:58 Diperbarui: 7 November 2019   06:20 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tibalah saya pada sebuah kesimpulan bahwa, bahaya intoleransi di negeri ini sudah akut dan tidak main-main. Butuh sinergitas dan konkritasi tindakan dari pemerintah dan juga lembaga-lembaga terkait maupun stakeholder lain yaitu tokoh agama hingga masyarakat bersama-sama mencari jalan keluar dari masalah ini.

Dan saya pikir salah satunya ialah membumikan dan menanamkan kembali nilai Pancasila dan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, bila perlu diajarkan sejak pendidikan anak usia dini.

Menilik Usaha Deradikalisasi oleh Pemerintah
Gerakan radikalisme yang berbasiskan pada nilai-nilai agama dan menentang Pancasila sebagai dasar negara. Sejatinya, gerakan radikalisme tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa dalam hal ini pemerintah sepenuhnya hadir untuk menegaskan sistem ketatanegaraan kita yang bebasiskan pada nilai-nilai Pancasila.

Menguatnya radikalisme(negatif) dan terorisme merupakan bentuk keprihatinan Indonesia maupun dunia internasional. Terutama untuk meningkatkan kewaspadaan kita agar terus hidup dalam persatuan dan kesatuan sebagai sesama anak bangsa.

"Ancaman kekerasan terhadap umat beragama yang sering terjadi, merupakan bentuk ketidaksadaran kita terhadap realitas kebhinekaan yang ada."

Ilustrasi intoleransi. (Foto: Ist)
Ilustrasi intoleransi. (Foto: Ist)

Kita musti harus sadar bahwa sikap intoleransi dan atau spesifiknya tidak mau menerima perbedaan sesekini menjadi kekuatan yang mampu memantik konflik sosial dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Bibit-bibit konflik yang menjalar dan menggurita kemana-mana tersebut yang suatu saat akan menjadi bom waktu dan akan meluluhlantahkan keindonesiaan kita. Kehadiran masalah sosial yang merusak tatanan berbangsa tersebut  merupakan tindakan yang harus di hadang bersama-sama dalam dan dengan berbagai dimensinya.

Menjawab amanat konstitusi, pemerintah dengan kekuatan yang ada mengatur tata tertib sosial, melindungi seluruh warga negara dengan segala hak dan kewajibannya. Dengan demikian, semua warga negara mempunyai jaminan menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Salam Indonesia Raya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun