Apalah cinta, jika dusta dan derita
Apalah rindu, jika semu dan sendu
Jadilah berai, karena lerai dan usai
Jadilah mimpi, karena sepi dan tepi
Darah teriris manis di dekat pelipis
Laraku tercekat erat di sunyi yang pekat
Hilang melayang langkah kerontang
Dalam genggam yang semakin padam
Tak ada lagi birahi gelora di sekat dada
Bayang-bayang hitam disangka tubuh
Tak ada prakata dalam takdirku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!