Mohon tunggu...
Rita Wulandari
Rita Wulandari Mohon Tunggu... -

Suka pria jawa

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Aku dan Prostitusi Online

16 April 2015   21:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Deudeuh yang meninggal dibunuh pelanggannya di kamar kostnya sendiri mendadak terkenal seIndonesia. Deudeuh yang di twitter terkenal sebagai Tataa Chubby, mengiklankan dirinya di twitter dengan tarif terjangkau, paket hemat, hanya Rp 350.000/jam/keluar. Dengan harga semurah itu, tidak heran seorang guru bimbingan belajar tergoda untuk mencicipi gurih dan legitnya kue milik Tataa Chubby.

*

Teman kampusku sebenarnya ada beberapa yang "bermain" di dunia prostitusi online, tentunya memakai nama dunia maya. Aku yang melihat iklannya, sampai terperangah, tidak menyangka ia begitu. Padahal di kampus ia adalah sosok sederhana, yang jauh dari kesan nakal, apalagi sampai bekerja sebagai PSK yang menjajakan diri dari satu pria ke pria lain, tak peduli pria tua atau muda, ganteng atau jelek, gemuk atau kurus, wangi parfum atau bau badan. Tentang bau badan ini, konon hal itulah yang menyebabkan Tataa Chubby harus menemui ajal, karena tamunya Rio tersinggung dikatakan bau bau bau sampai 3x, dan bercinta sambil tutup hidung. Masih untung Tataa hanya tutup hidung, jika Tataa tutup "warung", lalu bagaimana mereka bercinta?

*

Temanku yang bermain prostitusi online, salah satunya sebut saja namanya Sinta, ia tak pernah kekurangan uang jajan, baik untuk makan atau untuk shopping di mall. HPnya saja selalu keluaran terbaru saat barang tersebut belum di jual resmi di Indonesia, terakhir HPnya Iphone 6 plus. Ia ke kampus naik mobil honda Jazz, kadang dijemput teman prianya dan mobilnya ditinggal di kampus. Padahal orang tua Sinta hanya seorang PNS biasa, bukan kepala dinas atau kepala daerah.

*

Pernah suatu hari Sinta menawari apakah aku mau uang lebih sehingga bisa membeli ini itu tanpa harus meminta dan merepotkan orang tua di rumah? Sinta berusaha meyakinkan aku bahwa yang dijalani ini sangat aman, tidak ada resiko, karena ia mewajibkan tamunya memakai kondom. Prinsipnya tegas "no condom, no sex". Saya kaget ditawari hal itu oleh Sinta, aku tak menyangka ia menganggapku sahabatnya selama 2 tahun terakhir bisa menjual diri seperti dirinya.

*

Sinta mungkin lupa, jika mau benda ini itu, bukan hal sulit untukku, aku tinggal minta ke papa mama, atau ke dosen di kampus yang sudah ribuan kali mengajakku pacaran dan menjadi istri keduanya, atau minta ke om Niko, pemilik hotel terbesar di kota ini, yang sejak pertama kali melihatku saat seminar di hotelnya, langsung meninggalkan kartu nama dan mengatakan agar aku menghubunginya kapan saja, dan tidak usah segan mengatakan jika aku punya kebutuhan atau keinginan yang papa mama tidak bisa memberikan.

*

Bukan aku sok suci, tetapi daripada mengiklankan diri di twitter dan mendapat tamu yang tidak jelas, apalagi sampai mati konyol seperti di alami Tataa Chubby, mending aku bersabar sampai Tuhan mempertemukan aku dengan pria baik, jelas, syukur-syukur kaya raya, yang memperlakukan diriku seperti ratu di hatinya, bukan seperti pelacur, yang setelah dipakai, dibayar, lalu ditinggal pergi seperti tidak kenal. Memang tidak kenal. Mudah-mudahan aku cukup beruntung, bisa bertemu satu pria baik diantara jutaan pria bejad di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun