Mohon tunggu...
Rita Tiaswari
Rita Tiaswari Mohon Tunggu... Guru - Guru MTs

Rita Tiaswari seorang guru yang memiliki hobi membaca, menulis, memasak dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkarya Melalui Buku

16 November 2024   18:09 Diperbarui: 16 November 2024   20:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Antologi Mutiara Madrasah dan Kearifan Lokal

Madrasah kami mendapatkan jadwal visitasi akrediatasi pada Senin-Selasa ( 11-12 Novembe 2024) Borang akreditasi yang baru berbeda dengan tahun sebelumnya tentunya membawa konsekuensi yang berbeda disamping kita harus paham  gerak cepat menyelesaikan dokumen dengan kurun waktu yang ditentukan.

Bersamaan dengan momentum ini buku karya antologi siswa juga sudah selesai dikerjakan , dan pada hari jum'at paket buku telah sampai di madrasah. Rasa yang tak bisa terkatakan jika buku sudah jadi, segala kesulitan dalam proses, meliputi diantaranya mengecek naskah, mengurutkan, memngecek/edit tulisan  karya siswa , membutuhkan waktu dan tenaga tersendiri, bahkan bisa mengalahkan kepentingan pribadi sendiri. Namun semua seakan terobati kala buku telah jadi, yang merupakan karya bersama.

Beberapakali momen ada tamu , dimanfaafkan untuk memberikan cindera mata buku bagi tamu tersebut, termasuk buku antologi yang masih sangat baru, diberikan pada asesor visitasi akreditasi. Beberapa waktu lalu, seorang visitor AKMI juga mewawancarai seputar literasi. Ibu visitor itu merasa terkejut bahwa guru yang ikut menggerakkan literasi adalah guru BK, dan nampaknya beiiau baru kali ini menjumpai tim literasi  seorang guru BK. 

Saya memang guru BK  yang memiliki minat dalam bidang menulis dan pegiat literasi , 7 buah karya solo dan 70an karya antologi merupakan bukti saya mencintai menulis dan literasi , bagi saya pribadi membantu dalam literasi  membuat saya merasa  inilah passion saya. Melakukan pekerjaan dengan ringan meskipun banyak waktu harus diberikan dalam kegiatan literasi, termasuk membidani lahirnya karya buku antologi siswa.Proses menentukan tema, berdiskusi, melakukan penyebaran informasi, sambil menjadi nara hubung dengan penerbit. Menunggu naskah siswa masuk, satu demi satu cek naskah, menata layout awal untuk dikirimkan dengan penerbit karena sering dibatasi waktu, padahal pekerjaan pokok  juga sedang riweh.

Berkomunikasi dengan penerbit, mengecek kembali, mencari naskah siswa yang masih berupa tulisan kertas, karena proses menulis karya antologi,menulis dilakukan secara serentak, mengetik naskah susulan. Menyambung informasi paket penerbitan berupa website litersi, pelatihan online yang berbasis media digital, yang cukup rumit. Pelatiahan bisa terlaksana satu kali karena  ada momen siswa KBM jam khusus, selain itu tentusaja tidak bisa dilaksanakan, karena padatnya agenda sekolah. Membuat proposal pengaktifan website meskipun  hanya bisa terlaksana beberapa bulan,sesuai Mou sampai disini . Mencetak e-sertifikat dari penulis, mencetal sambil mengecek yang belum dapat atau ada kesalahan penulisan nama.

Pada akhirnya semua perjuangan menjadi kata " alhamdulillah " kala buku sudah dikirim, dan menjadi bagian dari karya prestasi siswa dalam bidang literasi. Semoha semangat juang berkarya melalui buku tak pernah pudar. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun