Curah hujan adalah air hujan yang jatuh atau tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Kepulauan maritim Indonesia yang berada di wilayah tropik memiliki curah hujan tahunan yang tinggi, curah hujan semakin tinggi di daerah pegunungan curah hujan yang tinggi di wilayah tropik pada umumnya dihasilkan dari proses konveksi dan pembentuk awan hujan panas. Pada dasarnya curah hujan dihasilkan dari gerakan massa udara lembab ke atas. Agar terjadi gerakan ke atas, atmosfer harus dalam kondisi tidak stabil. Kondisi tidak stabil terjadi jika udara yang naik lembab dan udara lingkungannya berada antara Life diabetik kekeringan dan lapseret adiabatik jenuh . Jadi kestabilan udara ditentukan oleh kondisi kelembaban.Â
Curah hujan adalah ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Tingkat hujan yang diukur dalam satuan mm adalah air hujan setinggi 1 mm yang jatuh pada tempat yang datar seluas 1 meter persegi dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Data curah hujan penting untuk perencanaan teknik, terutama untuk sistem drainase seperti irigasi, Bendungan drainase perkotaan, Pelabuhan, Dermaga, dan struktur air lainnya. Akibatnya, dan rata-rata hujan di daerah tertentu terus dicatat untuk menilai jumlah perencanaan yang harus dilakukan. Pencatatan data tingkat hujan rata-rata tahunan di DAS (Daerah aliran sungai) dilakukan di berbagai. Sepanjang Stasiun pencatatan curah hujan untuk menentukan tinggi hujan yang turun di wilayah tertentu. Untuk memperoleh perkiraan perencanaan yang tepat kita membutuhkan data curah hujan selama bertahun-tahun. Semakin banyak Data rata-rata hujan tahunan yang ada semakin akurat perhitungannya.
Dampak lebih lanjut pada kegagalan produksi dan kerusakan atau kematian pertanaman pada kasus-kasus yang lebih ekstrem seperti munculnya kemarau panjang pada tahun-tahun tertentu sebaliknya kebanyakan air juga dapat berdampak yang sama pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman karena terganggunya metabolisme tanaman oleh buruknya aerasi tanah hingga dampak jangka panjang pada kemerosotan daya dukung tanah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H