Program peer support dalam konteks bimbingan konseling dan layanan psikososial merujuk pada pendekatan di mana individu yang memiliki pengalaman atau pemahaman yang serupa memberikan dukungan emosional, sosial, dan psikologis kepada teman sebaya mereka. Program ini berfokus pada pemberdayaan individu untuk saling membantu satu sama lain dalam menghadapi tantangan emosional, sosial, maupun psikologis. Dalam konteks pendidikan dan layanan psikososial, program peer support memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung, meningkatkan kesejahteraan mental, dan memperkuat keterampilan sosial mereka. Program ini dapat diterapkan dalam berbagai setting, termasuk sekolah, universitas, dan komunitas.
1. Pengertian dan Tujuan Program Peer Support
Program peer support dalam bimbingan konseling adalah suatu inisiatif yang memanfaatkan hubungan antar sesama individu untuk memberikan dukungan emosional dan psikologis. Dalam hal ini, seseorang yang lebih berpengalaman atau lebih matang dalam mengelola perasaan dan situasi psikologis tertentu akan memberikan bantuan kepada rekan sebaya yang mungkin sedang mengalami tantangan serupa.
Tujuan utama dari program peer support adalah untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung, di mana peserta dapat merasa didengar dan dipahami. Program ini bertujuan untuk mengurangi rasa kesepian dan isolasi, meningkatkan keterampilan pengelolaan emosi, dan mengurangi stigma yang terkait dengan masalah kesehatan mental. Dalam program ini, individu yang terlibat tidak hanya menerima dukungan tetapi juga memberikan dukungan kepada orang lain, yang meningkatkan rasa empati dan tanggung jawab sosial.
2. Manfaat Program Peer Support
Program peer support memberikan banyak manfaat baik bagi individu yang memberikan dukungan (peer helper) maupun bagi individu yang menerima dukungan (peer receiver). Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari program ini antara lain:
a. Bagi Peer Helper (Pemberi Dukungan)
1. Peningkatan Keterampilan Sosial dan Komunikasi: Peer helper belajar untuk mendengarkan dengan empati, berkomunikasi secara efektif, dan memberikan dukungan yang konstruktif. Keterampilan ini sangat berguna dalam kehidupan sosial dan profesional mereka.
2. Pengembangan Empati dan Tanggung Jawab Sosial: Dengan membantu teman sebaya, peer helper mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan emosional yang dihadapi orang lain, meningkatkan rasa empati, dan membangun tanggung jawab sosial.
3. Peningkatan Kepercayaan Diri: Memberikan dukungan kepada orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan diri, karena mereka merasa berperan aktif dalam membantu orang lain mengatasi masalah.
b. Bagi Peer Receiver (Penerima Dukungan)
1. Dukungan Sosial yang Membantu: Peer receiver merasa lebih diterima dan tidak sendirian dalam menghadapi masalah. Dukungan dari teman sebaya memberikan rasa kedekatan yang lebih alami dan membangun ikatan sosial yang kuat.
2. Mengurangi Stigma: Salah satu kendala terbesar dalam mencari bantuan psikologis adalah stigma terkait kesehatan mental. Program peer support membantu mengurangi stigma tersebut dengan menciptakan ruang aman bagi individu untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa takut dihakimi.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional: Dengan mendapatkan dukungan emosional dari teman sebaya yang bisa memahami situasi mereka, penerima dukungan cenderung merasa lebih tenang, diterima, dan lebih mampu mengatasi tantangan yang mereka hadapi.Â
3. penerapan dalam Bimbingan Konseling
Dalam konteks bimbingan konseling, program peer support dapat diintegrasikan sebagai salah satu metode untuk mendukung perkembangan sosial dan emosional peserta. Bimbingan konseling sering kali berfokus pada pendekatan individu, tetapi program peer support memberikan kesempatan untuk pendekatan kelompok yang lebih dinamis. Program ini memungkinkan konselor atau fasilitator untuk melibatkan siswa atau peserta dalam kegiatan yang mengembangkan keterampilan interpersonal mereka, seperti mendengarkan aktif, menyampaikan umpan balik positif, dan memecahkan masalah bersama.
Sebagai contoh, dalam konteks sekolah, konselor dapat melatih beberapa siswa untuk menjadi peer helper yang dapat membantu teman-teman mereka yang mengalami kesulitan emosional atau sosial. Peer helper ini dapat menjadi titik awal untuk merujuk individu yang membutuhkan bantuan lebih lanjut kepada konselor, atau mereka dapat memberikan dukungan awal yang membantu mengurangi kecemasan atau stres.
4. Layanan Psikososial dalam Peer Support
Layanan psikososial adalah layanan yang memberikan dukungan untuk membantu individu mengatasi masalah sosial dan emosional mereka. Dalam program peer support, layanan psikososial dapat berupa sesi kelompok atau individu yang memfasilitasi proses saling berbagi pengalaman, memberikan dukungan, dan membantu peserta menemukan cara untuk mengatasi tantangan mereka.
Layanan ini juga melibatkan pencegahan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, dengan mempromosikan kesejahteraan psikologis dan sosial melalui pengembangan keterampilan coping yang sehat. Program peer support dapat dirancang untuk menyasar kelompok usia atau individu dengan masalah serupa, seperti remaja yang menghadapi tekanan teman sebaya, atau orang dewasa yang menghadapi stres pekerjaan. Melalui layanan ini, individu belajar untuk saling mendukung satu sama lain dalam mengatasi masalah yang ada, serta memperkuat keterampilan sosial dan emosional mereka.
5. Tantangan dalam Program Peer Support
Meskipun program peer support memiliki banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam implementasinya:
Keterbatasan Pelatihan: Peer helper harus diberikan pelatihan yang memadai untuk mengenali batas-batas mereka dalam memberikan dukungan, serta untuk mengetahui kapan harus merujuk seseorang ke profesional. Tanpa pelatihan yang tepat, ada risiko peer helper memberikan dukungan yang tidak tepat atau bahkan memperburuk kondisi penerima dukungan.
Tantangan dalam Mengelola Kerahasiaan: Dalam beberapa kasus, penerima dukungan mungkin berbagi masalah yang sangat pribadi, dan menjaga kerahasiaan dalam program peer support sangat penting. Peer helper perlu memahami batasan dan etika dalam menangani informasi pribadi.
Stigma: Meskipun peer support dapat membantu mengurangi stigma kesehatan mental, stigma tersebut masih dapat menjadi hambatan yang signifikan. Tidak semua orang merasa nyaman berbicara tentang masalah emosional atau psikologis mereka dengan teman sebaya.
6. Kesimpulan
Program peer support dalam bimbingan konseling dan layanan psikososial merupakan pendekatan yang efektif dalam mendukung kesejahteraan sosial dan emosional individu. Melalui hubungan teman sebaya, individu dapat merasa lebih diterima, mendapatkan dukungan, dan mengurangi rasa kesepian atau kecemasan. Dengan melibatkan peer helper yang terlatih, program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan baik bagi individu yang memberikan maupun yang menerima dukungan. Meskipun tantangan dalam implementasinya ada, dengan pelatihan yang tepat dan pengelolaan yang baik, program peer support dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial di berbagai komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI