Masalah yang paling utama dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah sangat minimnya lapangan Kerja. dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 238.452.952 jiwa (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk ) ,Kita hanya mengandalkan Pekerjaan dari sektor pertanian,perkebunan,tambang,pendidikan,pemerintahan,jasa transportasi dan lainnya. Sementara pekerjaan dari sektor Industri Kita sangat minim,di Indonesia hanya memiliki Industri Pabrik Gula, Pabrik Rokok,Pabrik  Pengolahan Makanan,Pabrik Sabun dan lainnya Pabrik-pabrik yang berhubungan dengan sembako.sedangkan kebutuhan Bangsa Indonesia saat ini di Zaman Globalisasi,masyarakatnya mutlak memerlukan Kendaraan baik roda dua ataupun roda empat,terus barang-barang elektronik seperti handphone,televisi,kulkas,mp3 players,laptop/komputer dan lainnya.Negara Korsel bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan Masyarakatnya sendiri menjadi sebuah negara yang mandiri,Indonesia bagaimana? semuanya mutlak  kebanyakan produk-produk dari luar negeri. Itulah  yang menjadi PR untuk para anggota Dewan,Pemerintah dan seluruh Rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia harus bersama berpikir dan berusaha bagaimana supaya di Indonesia bisa tercipta jutaan lapangan pekerjaan untuk kemakmuran Rakyatnya. Saya sangat berharap agar Pemerintah Indonesia jangan hanya berpikir untuk meningkatkan pendapatan daerahnya  dengan cara memeras Kami Rakyatnya dengan kewajiban pajak yang sangat memberatkan,seharusnya malah menjadi tugas Pemerintah untuk mensejahterakan Kami,Rakyat Indonesia. Lihatlah foto-foto di bawah ini,Saya coba membandingkan kehidupan Rakyat di Korsel dengan Indonesia
Foto diatas bisa mempunyai bermacam makna,foto di Traffic Lights,lihatlah karena Negara bisa menciptakan banyak Lapangan Kerja untuk Rakyatnya,disini di"lampumerah" tidak ada Pengamen dan Pengemis.juga foto yang satunya,yang Saya ambil sendiri hari Minggu kemarin dari Subway jalur Cheonan,Pyongtaek,Seoul...disini tidak ada Pengemis dan Pengamennya,kenapa?...Jika banyak Pekerjaan "ngapain" juga Orang mau Mengemis  atau Mengamen? Juga apakah Anda lihat para Pedagang Asongan?....disini juga ada pedagang asongan,dalam satu rangkaian kereta paling cuma ada satu Orang yang berdagang dengan membawa trolley .Dengan tersedianya Lapangan Kerja yang melimpah maka dengan sendirinya Kehidupan sebuah Negara bisa terasa aman,nyaman dan tentram sejahtera. Bandingkan dengan Foto-foto dibawah ini,potret Hidup Negeri Kita yang Saya unduh dengan bantuan  Google Images
Perhatikan foto-foto diatas,di lampumerah di Indonesia Kita sudah terbiasa melihat Pedagang asongan,Pengamen dan Pengemis bertebaran dimana-mana. di Kereta KRL/Jabotabek pun demikian,apakah mereka salah?menurut pendapat Saya mereka tidak salah,itu hak mereka mencari makan untuk Mereka dan Keluarganya,betapa sulit Hidup di Indonesia Negara yang katanya Kaya Raya,bahkan dalam sebuah lagu dilukiskan Indonesia adalah Tanah Surga,Tongkat Kayu dan Batunya pun bisa jadi tanaman,kail dan jala cukup menghidupimu.Ironis memang. Di Korsel juga memang ada pengemis dan Pengamen dan Pedagang Asongan,tapi sangat sedikit jumlahnya,sedangkan di Indonesia,Saudara-Saudara Kita sangat banyak jumlahnya,tidak terhitung lagi. di Korsel tidak ada Satpol PP,karena memang itu tidak diperlukan disini. Siapakah Satpol PP?...Satpol PP adalah sama saja seperti kaki tangan Kompeni ,yang dulu suka memeras Rakyat dengan cara meminta upeti pada Rakyat Kita di Zaman Penjajahan Belanda seperti dalam Film Si Pitung. Saya tidak pernah habis berpikir kenapa Pemerintah bisa tega membuat Peraturan Pajak Untuk Para Pedagang Kecil dan Penyedia Kost-Kostan.Apakah mereka tidak pernah berpikir bagaimana dampaknya bagi Masyarakat luas?...jika Pemerintah memaksakan akan memungut Pajak pada mereka Saya yakin Para pedagang(katanya para pedagang yang beromzet 15 juta/bulan atau omzet 500 ribu/hari) pasti akan menaikkan harga barang dagangannya untuk bisa membayar kewajiban pajak yang tidak masuk akal tersebut,contoh jika itu sebuah Warteg/warung makan pinggir jalan(kaki lima) ...karena warung kecil sudah tentu yang belinya juga adalah Orang-orang yang duitnya pas-pas an.misalnya sebelum ada pajak makan sama lauk telor dan goreng tempe harganya 3000 an,maka setelah dikenakan pajak oleh Pemerintah bisa jadi harganya naik jadi 4000 an.siapa yang susah?...tetap saja Rakyat kecil, kemudian juga Kost-kostan,jika dikenakan pajak maka tidak ayal lagi si empunya Kost-kostan akan menaikkan tarif sewanya...siapa yang susah....bisa Anak sekolah,Mahasiswa,Karyawan Pabrik dan lain-lain,biaya hidup akan naik lagi. Saya telah merasakan betapa sangat minimnya keuntungan usaha berdagang sembako,hingga akhirnya gulung tikar dan kehabisan modal...beruntung Saya bisa kesini lagi atas kebaikan sebuah yayasan. Pemerintah harus berubah,carilah solusi untuk menaikkan pendapatan daerah dengan cara menciptakan Lapangan Kerja,kerjasamalah dengan para pemilik modal untuk membangun usaha-usaha,Pabrik Mobil "kek"  dibangun agar menyerap banyak Tenaga Kerja..dan Rakyat Indonesia diajak untuk sadar membeli Produk Bangsa sendiri seperti disini,supaya uang terus berputar di Negeri sendiri,tidak lari terus keluar. Atau apakah Kita perlu Import atau naturalisasi Pejabat dari Kosel.Jepang,Malaysia atau Negara-negara lainnya yang memang telah terbukti mampu membangun Bangsanya? Wahai Para Pejabat,Lihatlah,Kami Rakyatmu berjuang di Negeri Orang mencari Nafkah untuk bertahan hidup Saya  Pernah ditanya oleh Lelaki Korea tua,kurang lebih begini "ODI NARA?"..maksudnya kamu dari negara mana?.....kemudian Saya jawab "INDONESIA".......terus Dia dengan nada sinis bilang "INDONESIA?....INDONESIA NARA NOMU KENGGO MAJA?......INDONESIA NARA PUJA.....WE NO HANGGUK ILHE?.....yang artinya Indonesia?....bukankah Indonesia itu sangat luas?...Indonesia itu Negara Kaya...Kenapa Kamu malah Kamu Kerja di Korea?....Saya hanya diam diomongin begitu,dalam hati tersinggung,tapi itu memang benar adanya.kenapa?..apakah Pembaca bisa jawab pertanyaan Lelaki Tua Korea itu? ini foto-foto Kami para Pekerja Migrant disini
namanya adalah Adi Nugroho,bekerja pada pabrik Mobil untuk supply pintu dan dashboardnya,kelahiran Palu,Sulawesi tapi sudah menjadi Warga Bandung,Dia adalah lulusan sebuah Universitas di Bandung,Dia rela menjadi Pekerja Migrant karena terpaksa oleh keadaan di Negeri sendiri yang sulit mendapatkan Pekerjaan,dan Dia adalah tempat Saya bertanya sesuatu tentang Komputer,jika Komputer Saya rusak Saya tidak sungkan-sungkan minta bantuannya,bayarannya cukup dengan ucapan terimakasih dan ditraktir makan Kimbab (makanan Korsel,yang terdiri dari nasi seperti ketan,kemudian diisi sayuran,wortel dan daging/chamci atau daging ikan tuna,juga ada telurnya kemudian dibungkus kertas rumput laut/seperti lontong),ini fotonya;
kemudian foto-foto yang dibawah ini adalah foto-foto di Pabrik tempatku dan Teman-temanku bekerja,Handuck Electronics Co.Ltd.
Pabrik tempat Kami Bekerja
Nama Sudirman,Pekerja Migrant asal Serang.provinsi Banten
Aji Rohmani,asal Salatiga-Jawa Tengah
Kang Ade Susyadi asal Indramayu,Jawa Barat
Saya sendiri,asal Cirebon,Jawa barat
Kim Keul Hak,Pekerja Migrant asal Negara China
Kim Yong Chol,China keturunan Korea.ingin tahu sejarah Korea klik ini Â
http://sejarah.kompasiana.com/2010/11/30/korea-riwayatmu-ini/
Suria Puraso,dari Thailand
Koomkrit,dari Thailand
Kang Ade foto bareng Kepala bagian Produksi,Baek Ji Sung ,Orang Korea(Korsel)..oh iya disini Orang Korea tidak suka menyebut dirinya Orang Nam Han (Korsel) ataupun Buk Han (Korut0,mereka hanya menyebut Han Guk saja yang berarti Orang/Bangsa Korea,Semoga saja Korsel dan Korut akan berdamai,agar aman dan tenang kedua Rakyatnya,karena Perang akan menghancurkan keduanya.DAMAI UNTUK KOREA
Foto Festival Budaya Asia di Kota Ansan,Kyeonggido,Pekerja Migrant Indonesia ikut berpartisipasi
Pekerja Migrant yang Rajin Fitness dan menekuni Bodybuilding,Taufiq Aziz dari Tasikmalaya,Jawa Barat,Dia aktif mengikuti kejuaraan di Korea,dan selalu naik podium. Kami Rakyat Indonesia,mengembara di Negeri sebrang.... Demikian Tulisan ini Saya buat untuk Para Kompasianer dan seluruh Bangsa Indonesia. Semoga Dengan membaca Tulisan Saya ini Rakyat dan Pemerintah Indonesia bisa bekerjasama menciptakan Lapangan Kerja untuk Rakyatnya. Dan semoga saja Jiwa Bang Pitung bisa menitis kepada semua Rakyat Indonesia,Jiwa yang peduli dengan sesama.
Nama Saya Sidik Gumelar,10 september 1975,Saya masih menggunakan profil Nama dan foto Isteriku dan alasannya masih sama, keep smile.... Buat Bung Admin Kompasiana,Saya Ucapkan Besar Terimakasih karena untuk tulisan Saya yang Bagian 1 kemarin dijadikan Headlines yang akhirnya banyak Kompasianer membacanya,Terimakasih sekali lagi.Dan utuk semua rekan Kompasianer yang memberikan Komentar,maaf Saya tidak dapat membalasnya satu persatu karena kesibukan Saya,disini Saya kerja 12 jam perhari,jika masuk shift pagi maka masuk kerja dari jam 08.30 sampai 20.00 kadang juga sampai 22.00 atau bahkan 24.00 kemudian jika shift malam(yagan) saya kerja dari jam 20.00 hingga jam 08.00.dan Pinta Saya buat Para Kompasianer jika sudah baca Tulisan Saya ini mohon disharing kepada yang lain,agar bisa dibaca lebih banyak oleh Rakyat Indonesia dimanapun,juga agar bisa dibaca oleh Pemerintah,agar mereka Mengerti bagaimana susahnya . Tetap Semangat INDONESIAKU... untuk Headlines,Thanks Bung Admin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Money Selengkapnya