Mohon tunggu...
Ritaamirudin
Ritaamirudin Mohon Tunggu... Guru - Trainer dan Fasilitator Pendidikan

Manfaatkan sehat dan sempat untuk tebar kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saba Pena Gelar Pelatihan Menulis Cerita Anak

6 Oktober 2024   07:25 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:45 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan dibuka oleh Plt Camat Tajinan, Franky Sukandari, S. STP, M.A.P. Sumber: Dok Saba Pena

SABA PENA Buka Ruang Kreativitas, Gelar Pelatihan Menulis Cerita Anak

 

Malang, Kompasiana.com – Sanggar Baca Pelangi Nusantara (Saba Pena) sukses menggelar pelatihan menulis cerita anak di Embung Park Pandanmulyo, Tajinan. Kegiatan yang diikuti oleh 40 peserta dari kalangan mahasiswa, pendidik dan masyarakat umum. Ini bertujuan untuk membuka ruang kreativitas dan inovasi bagi masyarakat dalam bidang kepenulisan. Kegiatan ini sebagai pelaksanaan dari bantuan pemerintah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek yang diberikan kepada Komunitas Literasi Saba Pena.

Ibu Rita Saptarini, S.Pd. selaku founder Saba Pena yang berdomisili di Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan wadah bagi siapa saja untuk mengembangkan minat menulisnya. "Kami berharap kita semua dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasilkan karya-karya yang inspiratif dan bermanfaat. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan minat baca dan tulis di kalangan masyarakat, terutama anak-anak. Selain itu, melalui cerita anak, kita dapat memberikan edukasi kepada anak dengan mengangkat cerita dari kehidupan sehari-hari dengan cara yang kreatif dan mudah dipahami" ujar pegiat  literasi masyarakat nasional ini.

Saba Pena juga menghadirkan dua narasumber berpengalaman dan menyenangkan. Bapak Arif Irfan Fauzi, M.Pd. dari CV Az Zahra dan Ibu Nur Suhartanti, S.Pd, penulis buku.

Pelatihan dibuka oleh Plt Camat Tajinan, Franky Sukandari, S. STP, M.A.P. Sumber: Dok Saba Pena
Pelatihan dibuka oleh Plt Camat Tajinan, Franky Sukandari, S. STP, M.A.P. Sumber: Dok Saba Pena

Bapak Arif Irfan Fauzi, M.Pd berbagi pengetahuan tentang dunia cerita anak. ”Cerita itu ibarat rumah, semakin lengkap strukturnya, semakin bagus wujudnya” jelas Bapak Arif. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa siapa saja juga bisa menjadi seorang penulis, asalkan kita tau tentang struktur dan langkah- langkah kepenulisan. “Menulis itu menyenangkan dan bisa dilakukan oleh siapa saja, kita bisa menjadikan kegiatan sehari-hari anak kita, sebagai referensi untuk kita membuat cerita anak. Contohnya; anak kita takut untuk tidur sendiri, kita bisa membuat cerita berjudul, aku berani tidur sendiri” jelasnya.

Sementara itu, Ibu Nur Suhartanti, S.Pd., memberikan tips dan trik menulis dongeng atau cerita anak yang menarik. “Semua dari kita bisa menulis. Namun untuk  bisa menjadi sebuah dongeng cerita anak, kita juga butuh tipsnya. Cara menulis dongeng yang baik dan menarik selain menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah difahami, alur cerita harus semenarik mungkin disertai denga pemberian ilustrasi. Kita bisa menulis dongeng denga alur BME (Beginning, Middle, dan Ending)” Jelas Ibu Tanti. Beliau juga menjelaskan tentang pentingnya dongeng untuk anak. “Dongeng sangat penting untuk anak, seperti sebagai sumber imajinasi, pelajaran moral, hiburan dan pengembangan bahasa untuk anak-anak. Bahkan tidak hanya itu cerita anak juga menjadi salah satu media anak untuk belajar berbicara dan berbahasa” tambahnya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber. Selain itu, Beberapa Peserta juga berbagi tentang hasil karya tulis nya, Yang menarik, mulai dari benda mati yang bisa berbicara, fabel serta pengalaman pribadi yang mereka kemas menjadi sebuah cerita anak yang menarik dan bermanfaat. Peserta yang maju membacakan cerita dan memiliki inspirasi tentang cerita anak, juga mendapatkan hadiah. Hadiah tersebut diberikan kepada peserta sebagai bentuk penghargaan atau reward dari karya tulis cerita anak tersebut.

Oleh sebab itu, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak karya tulis anak yang berkualitas lahir dari  desa. Hal ini tentu saja akan memberikan  kontribusi positif bagi perkembangan literasi di Indonesia. (Diana, 5/10/2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun