Mendapat kesempatan menjadi editor adalah pengalaman yang sangat berharga . Saya tidak menyangka bisa mendapatkan kesempatan ini. Padahal impian hanya ingin menjadi seorang penulis.
Kesempatan datang ketika ada tawaran dari pegiat literasi Bu Kanjeng, awalnya ada sedikit keraguan tapi ingin mencoba, akhirnya saya terima tawaran itu.
Membaca naskah penulis kata-perkata, memperhatikan tanda baca, kata baku dan sebagainya membuat saya banyak belajar tentang keragaman karakter tulisan dari masing-masing orang.
Editor seolah-olah masuk ke dalam  kisah yang ditulis oleh penulis, merasakan apa yang dirasakan  penulis dan mengedit kata / kalimat yang tidak tepat dalam naskah, agar pesan dari penulis dapat tersampaikan dengan baik.
Dari pengalaman itu saya ingin berbagi  tips menulis agar tulisan kita enak dibaca dan pesan dapat tersampaikan (catatan editor) :
- Banyak membaca karena dengan membaca selain  menambah pengetahuan, kita juga akan menemukan ide untuk menulis dan meperkaya perbendaharaan kata kita.
- Terus berlatih menulis setiap hari, tidak perlu panjang 3 paragraf saja tapi perhatikan  tanda baca, kata baku dan pemenggalan paragrafnya.
- Perhatikan paragraf pembuka , isi dan penutup. Buatlah opening yang menarik sehingga pembaca penasaran hingga tertarik untuk membaca tulisan kita begitu juga  dengan closing.
- Perhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang dulu kita kenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kita bisa search di google, menggunakan kamus Bahasa Indonesia ataupun menginstal aplikasi seperti KBBI V. Hal ini dapat membantu kita jika ada kata-kata baku yang masih ragu kebenarannya.
- Perhatikan kembali susunan kalimat yang pernah kita pelajari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar  yaitu  Subyek, Predikat, Obyek dan Keterangan tempat/waktu yang disingkat dengan (SPOK ).
- Setelah selesai menulis bacalah naskah berulang-ulang minimal 3 kali, jika perlu dengan suara keras. Jika pada saat membaca naskah, nafas kita seperti tersengal-sengal berarti di dalam tulisan kita terdapat paragraf panjang atau kalimat panjang. Penggal menjadi beberapa paragraf dan buang kata-kata atau kalimat yang tidak efektif seperti contoh mereka mau akan (pilih salah satu mau atau akan yang digunakan).
- Perhatikan perbedaan menulis di media online seperti blog, facebook, instagram dan lain sebagainya dengan menulis untuk buku atau naskah resmi. Penulisan di media online kita bisa menggunakan paragraf pendek-pendek, sedikit koma dan banyak titik, karena dalam media online kita hanya memiliki waktu 3 menit saja untuk memastikan pembaca melanjutkan bacaannya. Jika menulis buku kita harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang benar.
Itulah 7 tips dari saya  agar tulisan yang kita tulis menjadi enak dibaca dan menjadi lebih berkualitas. Tak ada gading yang tak retak. Itulah pribahasa yang tepat bagi penulis maupun editor. Penulis dan editor harus bekerjasama saling memberi dan saling menerima masukan-masukan demi menghasilkan karya yang layak, menarik dan berkualitas.
Salam https://teruslahmenulis.blogspot.com/Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H