Mohon tunggu...
Rita Nurkhaedah
Rita Nurkhaedah Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

Tidak ada karya peetama yang bagus tetapi berusalaha bahwa ada saatnya karya anda menjadi terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Batik sebagai Warisan Budaya di Kota Pempek

2 Oktober 2024   21:31 Diperbarui: 2 Oktober 2024   21:55 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 gambarhttps://indonesiakaya.com/

2 Oktober adalah hari yang ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional oleh UNESCO. setiap batik memiliki fisosofi yang berbeda beda setiap daerah, batik merupakan sebuah identitas adanya culture bangsa. Kata "batik" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "menulis". Sebagai hasil kerajinan, kata batik dikenal dengan sebutan lain seperti batick, batic, battik, batique, batek dan batix. 

Diperkirakan seni melukis kain ini berasal dari Sumaria yang dibawa oleh para pedagang India, tetapi selanjutnya justru berkembang sebagai teknologi dan seni tekstil di dalam Keraton-keraton di lawa.

Batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja, dan hasilnya dipakai sebagai pakaian Raja, keluarga serta pengikutnya. 

Dalam perkembangan berikutnya, seni batik ini berkembang juga di luar keraton karena banyak pengikut Raja yang tinggal di luar keraton dan mengem- bangkan seni batik ini. Akhirnya, batik bukan saja sebagai pakaian Raja dan keluarganya tetapi juga sebagai pakaian rakyat biasa, baik laki-laki maupun perempuan.Sejarah seni batik di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. 

Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa kerajaan Mataram, kemudian masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Mulai meluasnya kerajinan batik ini I menjadi menj milik rakyat setelah akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Waktu itu batik yang dihasilkan adalah batik tulis. Sedang batik cap baru dikenal sekitar tahun 1920 an.

Kini di dalam masyarakat dikenal dua jenis produk batik berdasarkan teknik pembuatannya, yaitu batik tulis dan batik cap. Batik tulis dikerjakan dengan mengguna kan alat utama dari tembaga yang disebut canting. Canting berfungsi sebagai alat penampung malam (lilin batik) dan melukiskannya kain melalui ujung canting yang menyerupai pipa. 

Sedang batik cap dikerjakan dengan menggunakan cap. Bentuk gambar atau desain pada batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga motif nampak berulang dengan bentuk yang sama. 

Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.Kerajinan batik yang berkembang di Palembang adalah batik cap. Jenis kain batik di Sumatera Selatan antara lain batik semage, batik sutera, batik geribig dan batik jupri. Keempat jenis batik tersebut bermotif khas masing-masing, sehingga mudah dikenali namanya.

1. Kain Batik Semage Bahan dasar katun dan merupakan batik cap. Motif utama adalah selang seling antara bunga delapan kelopak dan bunga empat kelopak, yang disusun per baris. Warna dasar merah hati, sedangkan warna motifnya hijau, merah hati dan krem. Fungsi sebagai pelapis papan pasang dalam acara mandi simbur pengantin adat Palembang dan sebagai pakalan adat tertentu lainnya.

2. Kain Batik Semage Langit-Langit

Bahan dasar katun dan merupakan batik cap. Motif utama belah ketupat dengan isian bunga delapan kelopak. Warna dasarnya biru tua dan cokelat tua, sedangkan warna ragam hiasnya merah dengan garis warna krem. Pada pinggirannya terdapat ragam hias geometris berupa lengkungan-lengkungan tanpa isian. Fungsi sebagai hiasan langit-langit ranjang pengantin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun