Pada tahun 2045, Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan dan menghadapi bonus demografi yang membutuhkan kapabilitas unggul untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. Pengembangan kapabilitas ini memerlukan proses berkelanjutan dan ekosistem konstruktif agar generasi muda tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pembangunan dan agen perubahan. Insinyur, terutama insinyur muda yang visioner, responsif, dan cakap teknologi, memiliki peran strategis sebagai ujung tombak membangun generasi emas Indonesia. Menyadari pentingnya peran ini, Forum Insinyur Muda - Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII) membentuk wadah untuk mempersiapkan insinyur muda menghadapi tantangan revolusi industri dan memajukan bangsa.
Insinyur Muda Merangkul Globalisasi Sembari Melestarikan Budaya Lokal
Dalam Seminar Nasional Young Engineer Festival 2024 pada tanggal 13 Desember 2024 yang bertema "Young engineer embraces globalization while preserving local culture", Dr. Ir. Gentur Prihantono, SP. SH. MT. MH. IPU selaku Ketua Wilayah PII Provinsi Jawa Timur menekankan bahwa para insinyur muda menjadi penggerak perubahan dengan memanfaatkan teknologi global untuk inovasi, sembari menjaga nilai budaya lokal sebagai identitas bangsa. Dengan semangat adaptif dan responsif, mereka membangun jembatan antara modernitas dan tradisi, menciptakan solusi berkelanjutan yang mengintegrasikan kearifan lokal dalam menghadapi tantangan global.Â
Selanjutnya materi dari Kepala Bagian Pelaporan Pimpinan dan Pembinaan Pelayanan Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bapak Dr. Taufan Madiasworo, S.T., M.T memaparkan bahwa insinyur berdiri di garda terdepan yang sigap membangun infrastruktur untuk rakyat. Dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan, mereka memastikan infrastruktur yang tangguh, efisien, dan merata, menciptakan akses yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ir. Pringgo Widyo Laksono, S.T., M.Eng., Dr.Eng., IPM selaku Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Surakarta dan Dosen Universitas Sebelas Maret mengemukakan bahwa Pendidikan keinsinyuran berbasis system thinking melatih mahasiswa untuk memahami permasalahan secara holistik, mengintegrasikan aspek teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam menciptakan solusi. Pendekatan ini membantu insinyur menganalisis sistem kompleks, mengidentifikasi interaksi elemen, serta merancang inovasi berkelanjutan. Dengan system thinking, mahasiswa dibekali kemampuan berpikir strategis dan multidisiplin, menjadikan mereka lebih siap menghadapi tantangan global sekaligus berkontribusi pada pembangunan yang relevan, adaptif, dan berdampak positif bagi masyarakat.
Antusiasme Mahasiswa Teknik Sipil Universitas MadaniÂ
Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Madani yang didampingi oleh Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Madani yakni ibu Rita Mulyandari, S.T., M.T menunjukkan antusiasme luar biasa dalam acara Young Engineer Festival bertema "Young Engineer Embraces Globalization While Preserving Local Culture". Tema ini menginspirasi mahasiswa untuk mengintegrasikan wawasan global dengan kearifan lokal, menciptakan solusi inovatif yang tetap mempertahankan identitas budaya bangsa. Diskusi hangat tentang teknologi berkelanjutan dan aplikasi nilai tradisional menjadi sorotan acara seminar nasional ini. Keikutsertaan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Madani dalam acara ini mencerminkan komitmen mereka sebagai calon insinyur muda yang adaptif dan responsif, siap bersaing di era globalisasi tanpa melupakan akar budaya lokal.
Education Tour Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Madani di Solo Techno Park
Acara Seminar Nasional Young Engineer Festival 2024 ini diadakan di Solo Techno Park pada tanggal 13 Desember 2024. Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Madani melakukan kunjungan edukatif ke Solo Techno Park untuk memperdalam wawasan tentang teknologi dan inovasi dalam dunia konstruksi. Selama tur, mereka diperkenalkan pada berbagai fasilitas canggih, seperti laboratorium material, teknologi 3D printing untuk bahan konstruksi, dan Smart City Building System. Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung mengenai penerapan teknologi modern dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Mahasiswa juga berdiskusi dengan para ahli mengenai tren terkini di bidang teknik sipil, seperti smart infrastructure dan green building.