Mohon tunggu...
Rita Kurnia Wati
Rita Kurnia Wati Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa UINSI Samarinda

Nama Lengkap: Rita Kurnia Wati Lahir: Kutai, 04 Agustus 2001 Lulusan: SMA Islam Rahmatullah Alamat: Jl. SMD-BTG Km.73 Desa Prangat Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Secret of "Korean Wave"

23 Oktober 2019   10:04 Diperbarui: 23 Oktober 2019   10:11 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya , yang dulunya adalah seorang Kpopers, merasakan sekali mudahnya "Korean Wave" ini masuk kedalam diri saya dan dapat membuat saya jatuh cinta dan sangat sulit untuk saya lupakan.

Mengapa demikian? Dari pemahaman saya ternyata, semua itu karena Hallyu merupakan program yang sangat serius dirancang oleh Negara Korea dengan sebaik mungkin melalui proses yang sangat panjang. Dari sejarahnya bahwa Korea merdeka dari penjajah Jepang pada tahun 1945 yang saat itu Korea masih harus menghadapi perang saudara, yang baru berakhir pada tahun 1953 dan ditandai dengan terpecahnya Korea menjadi bagian Selatan dan Utara.

Sejak saat itu Korea Selatan pun mulai membangun kekuatan dengan membuat program Five-Year Economic and Social Development Plan dari tahun 1962-1966. Program inilah yang membawa kebangkitan Korea Selatan secara umum, dan juga membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat Korea untuk dapat berdikari, menggunakan produk dan karyanya sendiri.

Singkatnya, pada tahun 1998, Kementrian Kebudayaan Korea Selatan mulai memikirkan bagaimana caranya untuk mengalahkan pengaruh budaya Jepang, seperti Anime , Manga , dan J-pop yang saat itu mulai masuk ke Korea melalui pasar gelap. Maka pemerintah pun membuka 300 Jurusan Industri Kebudayaan hampir di seluruh universitas yang ada di Korea Selatan. 

Ini merupakan gerakan yang sangat besar. Bahkan kementrian kebudayaan juga menjanjikan beasiswa dan program lain untuk menarik mahasiswa agar mau berkuliah di juruan tersebut. 

Langkah ini pun berhasil membawa industri hiburan dan kebudayaan Korea menuju kejayaannya dan Korea Selatan mendadak memiliki ratusan pakar dalam waktu hampir bersamaan. Saat itulah Korea Selatan memproduksi sebuah film yang berjudul "Shiri" yang berhasil mengalahkan popularitas film Titanic di Korea saat itu. 

Dan Korea Selatan mulai terus membuat film-film yang tidak kalah populernya, hingga ada satu film drama yang berjudul "Jewel in the palace" yang dimana, film drama ini menjadi bukti perkembangan Korean Wave di Indonesia. Penonton Indonesia sangat antusias menonton film ini , bukan hanya pasa milenial saja tetapi film ini juga digandrungi kalangan anak-anak dan ibu-ibu. Karena memang jalan cerita film tersebut yang sangat bagus.

Nah , sejak saat itulah mulai banyak film-film drama populer lainnya seperti Winter Sonata, Full House, Princess Hours dan masih banyak lagi. Dari kepopuleran film-film drama ini, secara tidak langsung banyak penonton yang tertarik dengan keberagaman budaya negara gingseng tersebut.

Selain itu, Korea juga menyajikan genre musik yang terdiri dari Pop, Dance, R&B, Hiphop, Rock serta electric musik yang didominasi oleh Boyband dan Girlband . Ada juga original sountrack (OST) yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi Korea dari film-film drama yang disajikan untuk menarik para penonton dan dapat memperkenalkan industri musik Korea kepada masyarakat Indonesia . Ini lah yang membuat para kaum milenial hingga dewasa yang didominasi oleh wanita inj dapat mengenal Kpop dan menyukainya bahkan hingga fanatik.

Pada awalnya, Kpop ini menargetkan pasar Asia seperti Malaysia, Vietnam, tak terkecuali Indoneisa dan masih banyak lagi Negara-negara Asia lainnya. Mereka mengalami keberhasilan yang menakjubkan dengan artis-artis nya yang luar biasa. Kenapa harus Asia? Karena kebangkitan Islam akhir zaman akan muncul dari Asia dan itulah yang menjadi kendala terbesar dari mimpi mereka untuk mendirikan

Salah satu boyband yang sangat terkenal di Indonesia adalah Super Junior dengan lagu legendnya yang berjudul "sorry sorry" yang membuat banyak kaum milenial tergila-gila dengan mereka. Karena, bukan hanya lagu-lagunya saja yang enak didengar, tetapi juga dari visual wajah para pernosilnya yang menjadi perngaruh terbesar untuk menarik perhatian banyak pasang mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun