"Siapa yang memberi makan (berbuka) untuk orang berpuasa, dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya"- Riwayat At-Tirmidzi
Lain lubuk lain ikan. Lain padang lain belalang. Lain Indonesia lain Malaysia.
Setiap tempat punya tradisi masing-masing dalam mengisi bulan suci Ramadhan. Di Masjid Wilayah Persekutuan yang terletak di Jalan Duta, Kuala Lumpur, sampai hari ini pada saat sholat maghrib, isya hingga taraweh, sesak oleh jamaah. Mereka datang sengaja dari rumah masing-masing atau singgah sekembalinya dari pekerjaan. Memang, saat ini Kuala Lumpur sepertinya ingin meniru Jakarta soal kemacetan lalu lintas, jadi bagi yang sedang berpuasa dan melintas Jalan Duta, singgah untuk sholat dan berbuka itu lebih baik.
Masjid Wilayah Persekutuan ini adalah masjid besar dengan corak arsitektur mirip Blue Mosque di Istanbul, Turki. Di kelilingi dengan kolam air di bagian luar masjid, memberi kesan sejuk. Apa lagi kawasan di sekitarnya rimbun oleh berbagai vegetasi. Lampu hias, karpet, dekorasi di ruang sholat sangat cantik ini, mampu menampung jamaah sekitar 17.000 jamaah. Lalu apa keistimewaan di masjid ini?
Sebenarnya, hampir di semua masjid besar di Kuala Lumpur, ketika Ramadhan, aktifitas di senja hari akan disibukkan dengan persiapan menyambut berbuka puasa. Dimana-mana tersedia ta'jil, menu pembuka atau pembatal puasa. Begitu suara azan maghrib berkumandang, kaum laki-laki dan perempuan duduk terpisah di atas tikar atau karpet di luar ruang sholat. Mereka memulai mencicipi menu berbuka dengan air kosong (air putih) atau air zamzam jika ada, lalu makan beberapa butir korma dan beberapa hidangan kue tradisional yang diletakkan di atas piring plastik untuk masing-masing orang. Setelah itu, mereka akan mendapat semangkuk bubur nasi berempah yang khas adanya di bulan Ramadhan saja, Bubur Lambok. Selesai menikmati hidangan ta'jil, saatnya melakukan sholat maghrib berjamaah.
Berbeda dengan di Indonesia, kebanyakan masjid di Kuala Lumpur ini tidak menyediakan pedagang menjual juadah (makanan) di halaman masjid. Kalaupun ada, agak jauh dari masjid dan dibuka sebagai Bazar Ramadhan yang menjual aneka makanan dan minuman, dimulai dari selepas sholat asar hingga menjelang azan maghrib. Begitu suara azan terdengar, semua pedagang menutup dagangannya dan tidak ada lagi yang berjualan. Jika kita ingin makan maka pergilah menuju restoran di tempat lain.
Selesai urusan ibadah maghrib, jamaah yang masih berada di tempat, dipersilahkan menuju ruang makan untuk mengambil hidangan makan. Di Masjid Wilayah Persekutuan hidangan berupa prasmanan. Di masjid lain disediakan dalam bentuk nasi kotak, lengkap dengan air sirop. Di sini kebiasaan makan dengan minuman manis adalah hal biasa terjadi sehari-hari. Makan nasi minumnya air sirop dingin.
Setelah usai makan, istirahat sejenak sambil menunggu waktu sholat isya. Jamaah bisa menuju toilet yang tersedia. Kemudian sholat isya dan dilanjutkan dengan taraweh.
Moreh sebagai penutup makan malam
Usai sholat taraweh, jamaah belum langsung pulang. Mereka kembali menuju ruang makan. Disana tersedia lagi makanan besar ala prasmanan seperti waktu selesai sholat maghrib. Antrian panjang mengular, terpisah antara jamaah laki-laki dan perempuan. Suasana semakin riuh karena mulai terdengar berbagai percakapan antar sesama jamaah. Kadang hidangan habis sebelum semua jamaah kebagian. Maklumlah, Moreh ini adalah hidangan hasil sumbangan dari pihak yang ingin bersedekah tetapi dikoordinir dengan baik oleh pengurus masjid. Ada yang khusus menyumbang nasi untuk sebulan, ada yang lauknya saja, atau kue-kue, air, sayur, dan lain-lain. Dan keberlangsungannya harus terjamin ada hingga malam takbiran. Ternyata, tidak sedikit orang ingin mengirim Moreh agar bisa dinikmati oleh jamaah yang sudah selesai beribadah. Mereka mendapat berkah atas sedekah makan ini.
Tahun ini di Kuala Lumpur, sholat isya jatuh pada pukul 8.45, dengan demikian sholat taraweh yang dilaksanakan dengan bilangan 23 rakaat, rata-rata berakhir menjelang pukul 11.00 malam. Jamaah meninggalkan masjid telah menunaikan ibadah dan dengan perut kenyang. Alhamdulillah.