Mohon tunggu...
Rita Audriyanti
Rita Audriyanti Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga

Semoga tidak ada kata terlambat untuk menulis karena dengan menulis meninggalkan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Ramadhan Waktu Kecil

3 Juni 2016   09:15 Diperbarui: 3 Juni 2016   09:27 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai anak yang sudah pandai menjahit, setiap Lebaran, saya selalu membuat baju sendiri. Saya menjahit di waktu siang hari karena malam penerangan rumah saat itu baru menggunakan lampu petromak. Walau mesin tanpa dinamo listrik, tapi kaki ini dengan senang hati bergoyang menghasilkan baju-baju buatan sendiri. Puas hati rasanya.

Terakhit mengenai kue Lebaran. Saya dan teman-teman perempuan, seakan seperti membuat perlombaan adu banyak kue dengan bahan terbatas. Kadang hasilnya tidak memperhatikan mutu. Yang penting mampu menjawab pertanyaan dengan jumlah tertinggi. "Kamu dapat berapa kaleng Khong Guan kue sempritnya?". Helleehh.... sekilo tepung, serempat mentega, dua butir telur dan seperempat gula diharapkan menghasilkan kue kering bertoples-toples. Tak heran yang kuenya paling banyak, pasti kuenya sekeras pecahan genting untuk main taplak....

Ah, tapi kenangan cerita Ramandhan itu manis dan berkesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun