Mohon tunggu...
Rita Audriyanti
Rita Audriyanti Mohon Tunggu... Penulis - Ibu rumah tangga

Semoga tidak ada kata terlambat untuk menulis karena dengan menulis meninggalkan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Jokowi] Pesan dari Seberang Lautan

17 Desember 2015   10:14 Diperbarui: 17 Desember 2015   12:24 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sumber foto:onenews.id

 

Pak Jokowi…

 

Aku ingin mengabari lagi

Kabar yang bukan baru tapi tidak pernah basi.

 

Alhamdulillah, keluargaku hidup layak dan setara dengan bangsa-bangsa lain di negeri orang ini

Tapi ternyata tidak banyak yang senasib dengan kami

Mulanya ini aku pikir urusan pribadi

Ternyata tidak boleh begini

 

Apa lagi ketika Bapak sudah duduk di istana

Aku yakin, Bapak pun sudah tahu kisahnya

Ketika Bapak berkunjung ke mari, mereka melambai-lambaikan tangannya berisi gumpalan doa

Berharap angin meniupkannya ke hati sanubari presidennya

 

Kemarin, Pak, aku menerima kabar permohonan bantuan.

Seorang TKI  di sebuah hospital dalam perawatan.

Ia terkena kanker getah bening di badan.

Kawan-kawan senasib sepenanggungan cepat tanggap mebantu meringkankan beban.

 

Belum sampai aku menyampaikan partisipasi.

Masuk lagi kabar yang tak kalah ngeri.

Seorang TKW melahirkan anak yang sudah dalam kondisi mati.

Sudah enam belas hari belum dikuburi dan Si Ibu belum membayar uang operasi.

Semua gara-gara tak mampu melunasi.

 

Bibi saya, Pak, masih berduka.

Baru saja kehilangan nenek tercinta di kampungnya, Madura

Selama ini, dialah yang menyantuni biaya hidup neneknya, orangtua dan anak yang dititipkannya.

Si Bibi bekerja dari kondo ke kondo sebagai Pembantu Rumah Tangga.

 

Pak Jokowi…

 

Sudah pasti ini cerita biasa.

Sudah sangat biasa, semenjak para perempuan Indonesia mencari kerja ke mancanegara.

Derita dan dukanya tetap sama

Juga penyelesaiannya.

 

Tapi Pak Jokowi

 

Apakah Bapak juga akan tetap bersikap sama?

Membiarkan mereka berjuang sendirian tanpa siapa-siapa?

Membantu ala kadarnya?

Seolah mereka bukan bagian dari anak bangsa?

 

Pak Jokowi…

 

Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah dimulai

Banyak orang luar mulai antri di dalam negeri

Sedangkan sebagian anak negeri sudah lebih dahulu memulai

Tapi sayang, baru sebatas kelas teri

 

Ayolah Pak

Cari terobosan telak

Yang bukan asal gebrak

Mengembalikan mereka sebagai manusia layak

 

Kuala Lumpur, 17 Desember 2015

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun