Â
Sumber foto:onenews.id
Â
Pak Jokowi…
Â
Aku ingin mengabari lagi
Kabar yang bukan baru tapi tidak pernah basi.
Â
Alhamdulillah, keluargaku hidup layak dan setara dengan bangsa-bangsa lain di negeri orang ini
Tapi ternyata tidak banyak yang senasib dengan kami
Mulanya ini aku pikir urusan pribadi
Ternyata tidak boleh begini
Â
Apa lagi ketika Bapak sudah duduk di istana
Aku yakin, Bapak pun sudah tahu kisahnya
Ketika Bapak berkunjung ke mari, mereka melambai-lambaikan tangannya berisi gumpalan doa
Berharap angin meniupkannya ke hati sanubari presidennya
Â
Kemarin, Pak, aku menerima kabar permohonan bantuan.
Seorang TKIÂ di sebuah hospital dalam perawatan.
Ia terkena kanker getah bening di badan.
Kawan-kawan senasib sepenanggungan cepat tanggap mebantu meringkankan beban.
Â
Belum sampai aku menyampaikan partisipasi.
Masuk lagi kabar yang tak kalah ngeri.
Seorang TKW melahirkan anak yang sudah dalam kondisi mati.
Sudah enam belas hari belum dikuburi dan Si Ibu belum membayar uang operasi.
Semua gara-gara tak mampu melunasi.
Â
Bibi saya, Pak, masih berduka.
Baru saja kehilangan nenek tercinta di kampungnya, Madura
Selama ini, dialah yang menyantuni biaya hidup neneknya, orangtua dan anak yang dititipkannya.
Si Bibi bekerja dari kondo ke kondo sebagai Pembantu Rumah Tangga.
Â
Pak Jokowi…
Â
Sudah pasti ini cerita biasa.
Sudah sangat biasa, semenjak para perempuan Indonesia mencari kerja ke mancanegara.
Derita dan dukanya tetap sama
Juga penyelesaiannya.
Â
Tapi Pak Jokowi
Â
Apakah Bapak juga akan tetap bersikap sama?
Membiarkan mereka berjuang sendirian tanpa siapa-siapa?
Membantu ala kadarnya?
Seolah mereka bukan bagian dari anak bangsa?
Â
Pak Jokowi…
Â
Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah dimulai
Banyak orang luar mulai antri di dalam negeri
Sedangkan sebagian anak negeri sudah lebih dahulu memulai
Tapi sayang, baru sebatas kelas teri
Â
Ayolah Pak
Cari terobosan telak
Yang bukan asal gebrak
Mengembalikan mereka sebagai manusia layak
Â
Kuala Lumpur, 17 Desember 2015
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H