PERSEPSI DAN STRESS DITEMPAT KERJA TEORI DAN PENERAPANNYA
Meliputi:
1.Meliputi Definisi persepsi
2.Menjelaskan proses terjadinya persepsi dimulai dari sensasi dan organisasi persepsiÂ
3.Menjelaskan faktor yang mempengaruhi persepsi meliputi orang yang mempersepsiÂ
4.obyek yang dipersepsi dan situasi dimana terjadi proses persepsiÂ
5.Menjelaskan kesalahan dalam mempersepsiÂ
6.Menjelaskan manajemen impresiÂ
7.Menjelaskan penerapan konsep persepsi: self --fulfilling prophecy dan teori atribusiÂ
8. Menjelaskan pengertian stres dan konsep stres ditempat kerja
9. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi stres
10. Menjelaskan manajemen dan strategi mengatasi stressÂ
11.Menjelaskan definisi motivasi, Menjelaskan teori-teori motivasi
12.Menjelaskan hubungan antara motivasi, perilaku dan kinerjaÂ
13. Menjelaskan penegakan aturan dan disiplin kerja sertaÂ
14.Menjelaskan sistem penghargaanÂ
ke 14 Diantaranya merupakan Faktor-faktor yang terkandung didalam Persepsi dan Stress ditempatkerja, teori dan penerapannya
Masalah mental sering kali dilimpahkan kepada individu saja untuk diselesaikan. Ada perusahaan-perusahaan yang lepas tangan dan tidak ingin mengevaluasi budaya kerja di kantor setelah terdapat karyawan yang dilaporkan stres sehingga ia tidak lagi produktif sebagaimana mulanya. Pengabaian pihak kantor terhadap kondisi mental karyawan juga bisa mendatangkan ketidakadilan baginya.Â
Manajemen stres adalah suatu keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola, dan memulihkan diri dari stres yang dirasakan karena adanya ancaman dan ketidakmampuan dalam coping yang dilakukan (Smith, 2002). Teknik-teknik dalam manajemen stres ini sangat banyak.
Dengan manajemen stress yang baik, karyawan akan lebih sehat dan memiliki imun tubuh tinggi. Karyawan yang sehat mampu menyelesaikan pekerjaan dengan performa positif sehingga hasilnya tidak mengecewakan. Artinya, pengelolaan tekanan secara tepat memiliki kaitan erat dengan produktivitas di tempat kerja.Ini Penyebab Stres karena Pekerjaan
intinya akan merugikan pihak produsen bila budaya ini tetap dibiarkan saja.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh karyawan untuk keluar dari situasi tersebut, beberapa diantaranya yaitu beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, olahraga, atau melakukan hobi mereka ketika selesai dari pekerjaan, dan meskipun itu hanya sementara efeknya namun cukup membantu mereka untuk melupakan permasalahan yang ada di kantor. Hal ini dilihat dari persepsi individu itu sendiri bagaimana menanggulanginya, ada yang mentalnya kuat ada yang lemah hingga pada akhirnya bisa membuat individu sampai  tidak berdaya ,serba salah jadinya.
Penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kesejahteraan mental karyawan, terutama bila ada indikasi stress atau tekanan yang berlebihan seperti pada kasus para karyawan .Â
Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Membuat lingkungan kerja yang sehat dan mendukung kesejahteraan karyawan, seperti menyediakan ruang terbuka dan tempat istirahat yang nyaman, serta mengadakan kegiatan yang mendukung kesehatan mental seperti yoga atau kesehatan.
2. Menyediakan dukungan dan sumber daya bagi karyawan yang mengalami masalah mental, seperti konseling atau dukungan psikologis, dan memastikan bahwa karyawan merasa nyaman dan aman dalam mencari bantuan.
3. Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan umpan balik, sehingga mereka merasa dihargai dan memiliki pengaruh pada keputusan yang memengaruhi pekerjaan mereka.
4. Memberikan pelatihan dan pengembangan karir yang membantu karyawan untuk meningkatkan keahlian mereka dan merasa termotivasi dalam pekerjaan mereka.
5. Menciptakan budaya kerja yang positif dan inklusif, dengan tekanan pada kolaborasi, penghargaan, dan kesulitan, serta menghindari perilaku yang merugikan seperti penghambatan atau perusakan.
Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat membantu karyawan merasa dihargai, didukung, dan termotivasi dalam pekerjaan mereka, sehingga mencegah terjadinya stres dan masalah mental yang dapat merugikan kesejahteraan karyawan dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Kesimpulan :Â