Mohon tunggu...
Rita Irma
Rita Irma Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari / Mahasiswa Doktoral FKM Universitas Hasanuddin

Membaca dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nutraceutical, Bahan Alam bagi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

22 Mei 2022   23:00 Diperbarui: 22 Mei 2022   23:42 3039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Istilah Nutraceuticas, pertamakali dicetuskan oleh Dr. Stephen de Felice, yang berasal dari kata “gizi” dan “farmasi”, yang berarti pangan atau produk pangan yang memberikan manfaat kesehatan dan medis, termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit. 

Nutraceutical berupa bahan bioaktif dan fitokimia yang dapat menopang atau meningkatkan kesehatan sehingga banyak digunakan dalam industri makanan dan farmasi. 

Bahan bioaktif tersebut berupa dari nutrisi terisolasi, suplemen makanan dan diet khusus hingga makanan hasil rekayasa genetika, produk herbal, makanan olahan seperti sereal, sup, dan minuman yang terbukti memiliki manfaat fisiologis atau memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis. seperti kanker, penyakit jantung, Hipertensi, Diabetes, Berat badan lebih, kolesterol tinggi dan lain-lain. 

Efek Nutraceutical pada tubuh harus sudah terbukti melalui studi klinis dan secara rasional menguntungkan bagi kesehatan, termasuk pencegahan dan atau pengobatan penyakit.

Lalu apa saja yang termasuk Nutraceutical ? ahli mengklasifikasikan nutraceutical menjadi beberapa kategori. Diantaranya 

1). Kategori Tradisional seperti senyawa kimiawi nutrisi. Contohnya zat Likopen yang terdapat pada tomat, papaya, anggur merah, semangka yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki potensi mencegah Kanker terutama prostat, kandung kemih, serviks, leukemia. 

2). Nutraceutical kategori non-tradisional contohnya susu yang diperkaya dengan zat Cholecalciferol yang berguna  pada pencegahan ataupun pengobatan kekurangan vitamin D. 

3). Nutraceutical kategori makanan fungsional contohnya susu fermentasi dan produk terkait juga merupakan contoh makanan fungsional yang menawarkan efek pencernaan yang baik. Misalnya, Yoghurt adalah makanan fermentasi yang sangat bergizi terkait dengan aktivitas antikanker; itu juga telah dilaporkan untuk mencegah infeksi saluran cerna dan aterosklerosis juga direkomendasikan untuk pasien dengan intoleransi laktosa. 

4). Nutraceutical kategori Polifenol ; merupakan senyawa fitokimia alami dalam makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, sereal, kacang-kacangan, teh, kopi, anggur dan kakao. Polifenol ini memiliki lebih dari 8000 senyawa polifenol turunan lainnya yang  merupakan metabolit sekunder dari tanaman yang berperan sebagai pertahanan kuat terhadap radiasi ultraviolet, radikal bebas dan pathogen yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menimbulkan penyakit. 

5). Kategori nutraceutical lainnya adalah rempah-rempah seperti seperti kunyit, lada merah, lada hitam, cengkeh, jahe, bawang putih, ketumbar yang telah terbukti memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan. 6). Kategori Probiotik dan prebiotik. Probiotik termasuk bahan pangan yang mengandung mikroba hidup yang bermanfaat bagi kesehatan. Sifatnya yang masuk dan menempel dan menempel ke saluran pencernaan menyebabkan bakteri pathogen dapat tereliminasi.  

Contoh pangan yang mengandung Probiotik seperti produk susu yang difermentasi (Yoghurt, kefir), acar, keju, tempe, Sedangkan kategori prebiotik termasuk bahan yang difermentasi secara selektif atau serat yang mendorong dan merangsang pertumbuhan mikroflora saluran cerna dan aktivitasnya yang memberikan efek baik bagi usus dan meningkatkan kesehatan tubuh manusia. Prebiotik merupakan agen pemupukan untuk bakteri probiotik di usus besar. Contoh pangan prebiotik adalah sayuran dan buah, bawang putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun