Mohon tunggu...
Rita Andriani Harahap
Rita Andriani Harahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang yang berusaha menyukai tulisan disetiap lembarnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Penerapan Sistem Digitalisasi terhadap Perusahaan Keuangan Syariah

7 November 2024   14:16 Diperbarui: 7 November 2024   14:20 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Era Digitalisasi lahir dengan serangkaian fitur dan manfaat yang dihadirkannya. Berbagai kemudahan bisa didapatkan dengan menerapkan digitalisasi baik itu dalam keseharian individu maupun dalam operasional sebuah organisasi atau perusahaan. Digitalisasi adalah proses pengelolaan dokumen tercetak/printed document menjadi dokumen elektronik. 

Digitalisasi dimaksud menjadi penggunaan teknologi digital untuk mengganti sebuah model bisnis dan menyediakan pendapatan baru serta peluang[1]peluang nilai yg mengahasilkan sebuah proses perpindahan ke usaha digital. 

Digitalisasi merupakan penggunaan teknologi digital serta data-data yang telat terdigitisasi, untuk memengaruhi cara penyelesaian sebuah pekerjaan, mengubah cara interaksi perusahaan- pelanggan, dan menciptakan aliran pendapatan baru secara digital. Digitalisasi yg memiliki korelasi dengan teknologi modern berupa teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, memproses, menganalisis serta menyebarkan berita.

OJK menjelaskan layanan perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank, dan/atau melalui media digital milik calon nasabah dan/atau nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri.

Digitalisasi dan Informasi

Digitalisasi Informasi adalah proses mengubah berbagai informasi, kabar, atau berita dari format analog menjadi format digital sehingga lebih mudah untuk diproduksi, disimpan, dikelola, dan didistribusikan. Informasi yang digitalisasi dapat disajikan dalam bentuk teks, angka, audio, visual, yang berisi tentang ideologi, sosial, kesehatan dan bisnis. Peralatan yang digunakan adalah Komputer dan Telepon Seluler. 

Dengan adanya digitalisasi informasi, berbagai informasi digital mulai tersedia di berbagai sumber sehingga masyarakat lebih mudah untuk menjangkaunya seperti dalam bentuk opac, e-journal, e-book,e-marketing dan sebagainya. Dengan adanya kemajuan teknologi yang menyebabkan perubahan informasi analog menjadi informasi digital, masyarakat lebih memilih menggunakan informasi digital dengan alasan :

1. Mudah untuk dicari, ditelusuri, diakses dan digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Mudah untuk diproduksi, dikirim, diterima, disaring, diperbaharui berdasarkan kemampuan pengguna.

3. Format penulisan dan isi pesan yang dikirim sama dengan format penulisan dan isi pesan yang diterima.

4. Tidak terhambat oleh jarak yang jauh, perbedaan bahasa dan perbedaan waktu.

 5. Pengiriman dan penerimaan pesan sangat cepat dan murah.

6. Mudah untuk disimpan dan diolah sehingga tidak memerlukan ruang penyimpanan yang besar.

7. Mudah diaplikasikan dalam berbagai media karena format isi dari informasi digital akan sama, antara device yang satu dengan device yang lainnya.

Peran Digitalisasi dan Informasi Terhadap Kinerja Perbankan Syariah        

1. Perkembangan Digital Banking 

Bank Syariah Sejak layanan perbankan online dilakukan oleh Stanford Federal Credit pada tahun 1994, secara online perbankan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Internet banking sudah berkembang dan diterapkan di Indonesia pada tahun 1998 oleh BII dan mobile banking diterapkan oleh BCA pada tahun 2001, mobile banking Islami diterapkan oleh BCA Syariah pada tahun 2014 dan diikuti oleh bank lain. 

Transaksi menggunakan digital Perbankan semakin masif setelah pertumbuhan Start-Up Business di tahun 2010 dan terus berkembang hingga sekarang. Perkembangan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan tren bisnis. Persaingan menjadi faktor ;pendorong bagi bank untuk terus berinovasi, khususnya bank syariah yang memiliki dua aturan dalam menjalankan bisnisnya (hukum Islam dan peraturan pemerintah).

Prinsip syariah diakui sebagai hukum positif dalam perbankan syariah, maka dari itu segala kegiatan yang ada diperbankan syariah haruslah sesuai dengan prinsipi-prinsip syariah begitupun dengan penyediaan layanan e-banking. Hal tersebut sesuai dengan Paasa 24 Ayat (1) huruf a. Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Sayriah menentukan dengan tegas bahwa bank syariah dilarang melakukan kegiatan usaha yang bertentanagan dengan prinsip syariah. 

Pada dekade berikutnya, pada tahun 2010-an dan seterusnya perbankan digital memanfaatkannya menjadi salah satu poin penting yang membuat bank bisa bertahan dalam krisis ekonomi kedua. Fase ini mendorong bank untuk berinvestasi lebih banyak dalam proyek digital, menciptakan gelombang kedua digitalisasi di Indonesia. 

Beberapa bank mulai menggunakan berbagai platform media sosial untuk menyampaikan, memperkenalkan, dan mensosialisasikan berbagai fitur produk yang bermanfaat bagi pelanggannya seperti: membuka saluran layanan pengaduan pelanggan; dan mendorong interaktif dua arah komunikasi, sehingga pelanggan merasa lebih terhubung dan dihormati. 

Strategi ini menghilangkan paradigma bahwa layanan perbankan hanya dapat diakses melalui konvensional ranting. Tuntutan digitalisasi perbankan juga diperkuat dengan pergeseran bisnis kepemilikan, yang saat ini didominasi oleh generasi milenial, yang lebih memilih kenyamanan transaksi online dan seluler.

Seiring dengan perkembangan teknologi, digital banking mulai mewarnai setiap aktivitas keuangan nasabah. Kemudahan yang diberikan membuat nasabah merasa diuntungkan. Traksaksi e-banking dapat dilakukan dimana saja, dibelahan bumi manapun, selama ada jaringan layanan data dan dapat diakses.

 Transaksi dapat dilakukan 24 jam serta real-time. Namun sayangnya, masih sebagian masyarakat Indonesia saja yang menikmati layanan perbankan digital ini. 

Berdasarkan data dari Lembaga keuangan dunia menyatakan hanya 54% dari masyarakat Indonesia yang tersentuh layanan perbankan. Generasi millenial sekarang berfikir bahwa ATM, mobile banking, internet banking, sms banking dan yang lainnya adalah hal yang sudah biasa, atau hal yang mainstream. 

Sekarang masyarakat berfikir, bagaimana masyarakat ingin membuka rekening, menabung, serta mengajukan kredit atau pinjaman dan layanan perbankan lainnya, tanpa harus menghadirkan diri secara fisik atau datang langsung ke bank bersangkutan. Hal inilah yang ditangkap sebagai potensi dan kesempatan oleh bank, untuk meningkatkan minat calon nasabah dengan memb;erikan layanan yang nasabah inginkan sehingga loyal terhadap bank.

2. Sistem Informasi Perbankan Syariah

Dalam melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan bidang teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah dengan membuat aplikasi khusus yang dapat mempermudah semua proses-proses transaksi yang ada di perbankan syariah yang salah satunya adalah proses transaksi jual beli salam, Dan sudah menjadi sesuatu yang sangat relatif bila dikatakan bahwa sebuah aplikasi teknologi perbankan syariah itu baik atau lebih baik dari aplikasi yang lain. Tetapi seorang ahli teknologi informasi Eropa menerangkan bahwa aplikasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan penting dan saling berhubungan, yaitu:

a. Sifat Operasional Aplikasi (Product Operation) Untuk melihat sifat operasional aplikasi, hal-hal yang diukur adalah berhubungan dengan teknis analisis perancangan aplikasi dan arsitekturnya. Seorang pakar Inggris bernama McCall merumuskan kualitas Product Operation sebagai berikut:

1) Correctness, yaitu sejauh mana suatu aplikasi memenuhi spesifikasi dan objectives dari users Dalam hal ini yang harus kita perhitungkan adalah sejauh mana pengembang internal maupun eksternal (vendor) dapat mengetahui kebutuhan bisnis (business requirement). Dalam hal ini mereka harus mengerti bahwa ada beberapa perbedaan signifikan antara arsitektur bank konvensional dengan arsitektur bank syariah.

2) Reliability, yaitu kemampuan sebuah aplikasi melaksanakan kemampuan sesuai dengan fungsinya dan ketelitian yang akurat;  Efficiency, yaitu seberapa besar kapasitas parameter yang mendukung modul-modul yang saling berkaitan untuk memudahkan user membuat turunan produk, interfacing antar modul serta interfacing terhadap aplikasi lain yang mungkin dihubungkan untuk mendukung suatu transaksi.

c. Daya Adaptasi Software terhadap Lingkungan Baru (Produk Transition) Percepatan TI semakin hari terasa semakin cepat, perubahan perubahan terjadi mulai dari operating system yang hampir setiap tahun mengeluarkan versi baru, software pendukung, delivery channel maupun hardware yang terus dikembangkan untuk mengembangkan aplikasinya sehingga dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru. 

Delivery channel merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pengembangan bisnis di masa depan, mengingat arah perbankan dunia menuju sistem Cyber Banking (perbankan maya). 

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan pengujian terhadap aplikasi, apakah aplikasi yang bersangkutan sanggup melakukan hubungan dengan aplikasi lain dalam platform yang berbeda (Inter operability), baik secara langsung maupun dengan perantara perangkat lain (middleware). 

Aplikasi pembiayaan salam diperbankan syariah pada umumnya dibuat untuk melakukan pencatatan transaksi atau produk salam itu sendiri. Serta untuk mengolah data yang diperlukan dalam pembiayaan syariah agar terkomputerisasi dan lebih akurat sehingga tidak akan mengalami human error atau redudansi data. Aplikasi ini juga didukung dengan teknologi internet agar dapat diakses secara online oleh petugas di bagian-bagian yang bersangkutan. 

Dalam bidang pemasarannya semua lembaga perbankan syariah juga membangun website khusus untuk melakukan proses e-banking untuk memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam bertransaksi dan memperoleh informasi tentang perbankan syariah maupun produk-produknya. Sedangkan untuk meningkatkan daya saing di era globalisasi ini, perbankan syariah mempunyai 4 strategi yang diterapkan di perbankan syariah, yaitu: 

1) Membentuk SDI Berkualitas. Hal ini merupakan peluang yang sangat prospektit, sekaligus merupakan tantangan bagi kalangan akademisi dan dunia pendidikan untuk menyiapkan Sumber Daya Insani (SDI) yang berkualitas yang ahli di bidang ekonomi syari'ah, bukan karbitan seperti yang banyak terjadi selama ini. Tingginya kebutuhan SDI bank syari'ah ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi syariah semakin dibutuhkan oleh masyarakat karena Sumber Daya Insani menjadi aset terpenting dalam dunia industri manapun termasuk perbankan syariah. 

2) Ekspansi Segmen Pasar Bank Syariah. Disadari atau tidak, segmentasi pasar perbankan syariah di Indonesia masih terfokus kepada masyarakat muslim saja. Padahal universalitas ekonomi Islam tidak hanya sebatas masyarakat muslim saja Hal yang paling penting adalah bahwa perbankan syariah bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat muslim saja, tetapi non muslim pun bisa menikmatinya. 

Apabila masyarakat non-muslim ingin menikmati layanan perbankan syariah, maka perlu diatur secara jelas teknis transaksinya (ijab-qabul) yang disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut oleh pribadi konsumen. 

3) Akselerasi Produk Perbankan Syariah. Keberagaman produk dan jasa sebagai ciri khas bank syariah, Bank syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan dapat mengeksplorasi kekayaan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan skema keuangan yang variatif dan sekaligus bisa menunjukkan perbedaan dengan perbankan konvensional. 

4) Penggunaan sistem IT modern. Dukungan sistem II yang modern sangat mendukung peningkatan daya saing bank syariah secara nasional Kebanyakan nasabah memilih bank karena adanya kemudahan bertransaksi, misalkan adanya ATM yang tersebar di seluruh Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun