Mohon tunggu...
Rita Nurazhar
Rita Nurazhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UPI

Mahasiswa KKN TEMATIK UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI: Kegiatan Pembelajaran Blended Learning di SDN Cikampek Utara 1 sebagai Alternatif PJJ

27 Juli 2021   00:03 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia terhitung sejak bulan Maret 2020, ini menyebabkan kepanikan luar biasa bagi seluruh masyarakat, juga meluluh lantakkan seluruh sektor kehidupan salah satunya adalah pendidikan. 

Hal ini berdampak pada semua aspek kehidupan Sekolah diharuskan untuk melaksanakan segala kegiatan belajar mengajar melalui Pembelajaran Jarak Jauh atau sering dikenal dengan pembelajaran Dalam Jaringan (Daring). Blended learning merupakan salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang bisa dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran. Blended learning adalah pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka (face to face) dan pembelajaran elektronik (e-learning).

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang merupakan program wajib sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia yang di dalamnya terdapat program utama yaitu Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan Pada Situasi Pandemi Covid-19 ikut andil untuk memberikan penguatan pembelajaran daring di masa pandemi ini.

Pada masa pandemi saat ini yang masih berkepanjangan pembelajaran harus tetap dilakukan dengan berbagai cara sehingga masih dapat tetap melakukan belajar. Seperti  sekolah di SDN Cikampek Utara 1 yang berlokasi di daerah Cikampek Utara, Karawang melakukan pembelajaran secara daring dan luring untuk memenuhi pembelajaran.

Pembelajaran daring dilakukan dengan memanfaatkan media sosial yang ada, seperti Whatsapp group dan video yang telah tersedia di Youtube. Sistem pembelajarannya pertama guru akan memberi salam dan semangat kepada murid dan tidak lupa untuk selalu mengigatkan agar selalu taat prokes kesehatan, lalu guru akan membagikan link absensi yang dibuat di Google form. Setelah itu guru akan membagian tugas atau materi yang akan dipelajari hari ini. Setelahnya guru memberi tenggat waktu untuk mengumpulkan tugasnya.

Sebelum diberlakukan PPKM, sekolah SDN Cikampek Utara 1 juga melakukan pembelajaran luring yaitu dengan metode home visit sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Home visit dilakukan dengan cara, kunjungan guru ke rumah anak didik dan mengumpulkan siswa yang tempat tinggalnya berdekatan maksimal 10 anak, sebelumnya guru membagi siswa menjadi kelompok kecil. 

Untuk jadwal pembelajaran di setiap kelas home visit, para siswa akan mendapatkan mata pelajaran dua kali dalam satu minggu, dengan waktu pembelajarannya mulai pukul 08.00 sampai 10.00 WIB. Kegiatan pembelajaran daring dan luring atau bisa disebut juga dengan Blended Learning di SDN Cikampek Utara 1 dilakukan seminggu sekali. Misalnya minggu pertama dilakukan kegiatan pembelajaran daring dan minggu selanjutnya dilakukan kegiatan luring. Begitu seterusnya.

Tetapi dikarenakan Indonesia sedang melakukan PPKM darurat, sekolah SDN Cikampek Utara 1, melakukan kegiatan pembelajaran secara daring total. Tapi masih banyak permasalahan yang dikemukakan orang tua murid dalam menjalankan kegiatan pembelajaran daring ini, yaitu kebanyakan orang tua murid gaptek akan sistem pembelajaran daring, seperti bagaimana cara mengabsen di Google Form atau cara masuk ke dalam Zoom Meeting. 

Juga menurut orang tua murid jika anaknya belajar daring atau online yang selalu mengerjakan tugasnya itu kalo tidak ibunya atau kakaknya, hal ini menjadikan anak menjadi malas dan tidak mau belajar. Pembelajaran daring ini, mulai menunjukkan gejala yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, yaitu: Learning Loss -- hilangnya minat belajar siswa. Jadi kebanyakan orang tua murid mengharapkan adanya kegiatan home visit lagi, agar anak bisa belajar secara kondusif dan efektif dan juga agar mencegah adanya learning loss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun