BANTUL (MTsN 1 Bantul) -- Proses pembelajaran adalah suatu langkah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru dan siswa.  Kegiatan ini merupakan  komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan proses yang penting untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.  Hal tersebut mendorong Rita Yuana, guru yang mengajar matematika di MTsN 1 Bantul untuk mengadakan perbaikan dalam pembelajaran matematika dikelas dengan mencoba metode pembelajaran aktif yaitu peer teaching. Kegiatan belajar dengan metode peer teaching dilaksanakan di kelas 9B dimulai pada hari Rabu (22/01/2025)
Peer teaching adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk mengajar teman sebayanya. Metode ini juga dikenal dengan nama tutor sebaya. Peer teaching merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Metode ini dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa, seperti, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan keterampilan komunikasi, meningkatkan pemahaman materi, meningkatkan partisipasi aktif, serta untuk mengembangkan ketrampilan berbicara di depan umum.
Peer teaching dilakukan pada  kompetensi dasar tentang bangun ruang sisi lengkung yaitu tabung, kerucut, dan bola. Metode ini berbasis kelompok, dengan tiap kelas dibagi dalam 8 kelompok. Tiap kelompok membahas satu sub materi dalam bangun ruang sisi lengkung. Adapun langkah kerja yang harus dilakukan setiap kelompok mencari dan mempelajari materi sesuai dengan bagiannya, kemudian mereka merencanakan dalam bentuk powerpoint, canva atau lainnya sesuai kreasi tiap kelompok. Sesi terakhir adalah tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan salah satu anggota kelompok menjadi guru model.
Dalam pelaksanaannya siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan belajar. Sherly, salah satu siswa yang menjadi guru model menyatakan bahwa belajar dengan metode peer teaching sangat menyenangkan sekali. Menurutnya banyak manfaat yang dia dapatkan, karena harus belajar dan memahami materi dulu secara mandiri. "Saya senang sekali karena wawasan saya bertambah, serta punya pengalaman bagaimana mengajar di depan kelas, dan kebetulan teman -- teman juga antusias mengikuti pembelajaran," tutur Sherly pada akhir kegiatan.
"Alhamdulillah dengan menggunakan metode ini siswa terlihat antusias sekali. Mereka benar -- benar mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari belajar dan menyiapkan materi,membuat powerpoint, dan ketika menjelaskan di depan juga bagus. Karena baru latihan ada kurangnya adalah hal yang biasa, tetapi semangat mereka sangat luar biasa. Pada akhir kegiatan guru hanya memberi penguatan konsep agar mereka lebih paham. Kami berharap dengan pembelajaran yang menyenangkan, semoga mereka mampu memahami dengan baik, dan dapat meningkatkan motivasi serta prestasi belajar mereka," ungkap Rita Yuana setelah pembelajaran usai.(rit)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H