Rita Secha, No. 85
Jatuh cinta berjuta rasanya
Biar siang biar malam terbayang wajahnya
Jatuh cinta berjuta indahnya
Biar hitam biar putih manislah nampaknya
Dia jauh aku cemas tapi hati rindu
Dia dekat aku senang tapi salah tingkah
Dia aktif aku pura-pura jual mahal
Dia diam aku cari perhatian oh repotnya
Jatuh cinta berjuta indahnya
Dipandang dibelai amboi rasanya
Jatuh cinta berjuta nikmatnya
Menangis tertawa karena jatuh cinta
Oh asyiknya.
Begitulah lyric lagu miliknya Titiek Puspa berjudul “Jatuh Cinta”
kali ini aku nggak lagi jatuh cinta, aku hanya ingin membangun cinta bersama orang yang tepat. Bersamanya kupetik satu dari sekian banyak mimpiku yang kugantungkan di atas langit selama ini.
Hi pangeran berjenggot. Taukah kamu, impianku tak bermuluk-muluk aku hanya ingin bersamamu menuju istana surgaNya, istana yang telah kau siapkan untuk kita berkumpul kelak.
Aku ingin memiliki putra-putri sebagai pejuang agama Allah dan pejuang Ibu Pertiwi agar negri tercinta ini bisa lebih baik lagi.
Kamu tau, aku tak pandai merangkai mimpi yang sempurna namun mimpi ini dari hati yang paling dalam dan sudah berada di atas langit beberapa tahun terakhir ini cinta, jika itu terjatuh semoga masih di antara rembulan.
Pangeran berjenggot, mungkinkah kau memiliki mimpi yang sama denganku? Mari kita bersama meraih menuju kerhidoanNya.
***