Saya coba merekonstruksi lagi kasus LHI ini secara singkat dan ada beberapa hal yang menggelitik pikiran saya.
Pertama, kronologi tangkap tangan di hotel Le Meridien yang disampaikan Johan Budi yang saya baca di kompas cuma menerangkan bahwa KPK telah menangkap AF yang sedang bersama Maharani di hotel tersebut. Memang di Tempo, diterangkan sedikit lebih detail mengenai kronologi pengakapan tersebut yakni petugas KPK memergoki AF dan Maharani di dalam kamar, tetapi sumbernya tidak resmi, bukan dari Johan Budi.
Kedua, saat keesokan harinya KPK menangkap LHI di kantor PKS, tidak ada perlawanan yang berarti dari PKS dan LHI langsung diberhentikan dan diganti oleh Anis Matta.
Ketiga, LHI selalu bungkam sejak dirinya ditangkap oleh KPK. Biasanya jika seseorang ditangkap atau dijadikan tersangka oleh KPK, dia tidak mau mengaku dan melakukan pembelaan diri lewat media walaupun akhirnya kemudian terbukti bersalah. Kenapa LHI malah bungkam, Â jarang melakukan pembelaan diri, dan justru pembelaan terhadap dirinya gencar dilakukan oleh kader-kader PKS.
Keempat, di acara ILC tadi malam Johan Budi sempat mengeluarkan pernyataan bahwa KPK belum mengungkapkan keberadaan LHI saat AF ditangkap KPK. Ditambah pernyataan Farhat Abbas yang menyatakan AF dan LHI sebelas dua belas sehingga mengundang reaksi keras dari pengacara LHI.
Di media sosial dan kompasiana saya pernah membaca informasi yang menyatakan bahwa saat KPK menangkap tangan AF di hotel Le Meridien, sebenarnya LHI juga berada di hotel tersebut, bahkan disebutkan sebenarnya LHI lah yang sedang berada di kamar hotel berduaan dengan Maharani, bukan AF. Lalu KPK dan LHI membuat kesepakatan yang pada intinya KPK tidak akan membuka aib tersebut dan LHI akan ditangkap di kantor PKS keesokan harinya.
Jujur saja, saya awalnya tidak terlalu percaya dengan informasi yang beredar ini, tetapi setelah menonton acara ILC tadi malam saya jadi curiga jangan-jangan informasi tersebut benar. Untuk mendapatkan jawabannya mungkin baru dipersidangan akan terungkap.
