Mohon tunggu...
Risyda Haerudin
Risyda Haerudin Mohon Tunggu... -

siswa abadi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wajar KPK Dihancurkan

28 Januari 2015   13:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:14 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan KPK dibentuk karena polisi dan kejaksaan dianggap tidak mampu memberantas korupsi.
Sejak KPK dibentuk, banyak koruptor yang dipenjarakan oleh KPK. Para koruptor tersebut memiliki latar belakang yang beragam. Dari anggota DPR, menteri, polisi, dan penyelenggara negara lainnya. Karena dalam sebuah negara dengan tingkat korupsi yang sangat parah seperti Indonesia, koruptor berada hampir di semua lembaga pemerintah, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Akibatnya KPK akan mendapatkan upaya-upaya perlawanan dari para koruptor yang masih bercokol di eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Upaya-upaya perlawanan tersebut sudah sering kita lihat, contohnya dari pihak eksekutif dengan mengajukan RUU yang bisa melemahkan KPK, lalu pihak legislatif berusaha mengesahkan RUU tersebut menjadi sebuah UU.

Serangan terhadap KPK sekarang juga merupakan bentuk perlawanan dari koruptor yang masih bercokol di kepolisian. Melalui kekuasaan dan pengaruh yang masih dimiliki nya para koruptor sedang mencoba menyerang KPK agar mereka bisa selamat dari jerat hukum.

Keadaan ini menjadi momentum bagi para koruptor untuk bersatu menghabisi KPK. Karena jika KPK berhasil dihabisi maka para koruptor tersebut bisa terhindar dari proses hukum.

Oleh karena itu, rakyat Indonesia harus bersatu mendukung eksistensi KPK dan melawan segala bentuk upaya perlawanan para koruptor. Dan mendesak presiden yang dipercaya dan dipilih rakyat, untuk segera menyelamatkan KPK, agar pemberantasan korupsi bisa berlanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun