Mohon tunggu...
Risyad Tabattala
Risyad Tabattala Mohon Tunggu... -

• 23 Tahun • Budak Korporat • Pemberhala Musik • Penyembah Sepakbola • Menulis Pada Akhir Pekan • Carpe Diem •

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

20 Bulan Pasca Konser Slash di Jakarta dan pelantikan GNR di Rock and Roll Hall of Fame 2012

15 April 2012   05:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:35 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa jam menjelang pelantikan GNR di Rock n' Roll Hall of Fame 2012, tiba-tiba saya teringat pada konser Slash di Jakarta, medio 2010 lalu. Saya bukan penggemar fanatik Slash sebenarnya. Tapi saya berani bilang bahwa konser malam itu, adalah salah satu yang terbaik yang saya pernah saksikan sampai saat ini. Beberapa paragraf dibawah, adalah pengalaman saya tentang konser Slash malam itu yang saya ambil dari blog saya dengan sedikit penyesuaian. Sekaligus menjadi doa agar semoga suatu saat formasi legendaris GNR berniat untuk menggelar tur panjang dan singgah di Indonesia pasca pelantikan mereka di Rock n' Roll Hall of Fame 2012 nanti (meski tentu saja, kehadiran Axl mustahil untuk diharapkan).

_____________________

3 Agustus 2010.

[caption id="attachment_182037" align="aligncenter" width="235" caption=""][/caption]


Tujuh belas lagu ditambah dua encore panjang menjadi bukti betapa masih saktimandraguna-nya Slash. Meski perut telah membuncit, tangan kekarnya tetap maut, terutama saat menopang solo panjang yang akan selalu ditimpali dengan applause panjang penonton. Tulisan ini sedikit membagi pengalaman saya selama hampir dua-jam menjadi saksi kehebatan gitaris terbaik nomor dua sepanjang masa versi majalah Time ini.

Slash World Tour 2010 jakarta dibuka oleh penampilan All-Indonesian Rockstar, sebuah kolaborasi musisi papan atas indonesia berisi 3 vokalis, 4 gitaris, 1 bassis, dan 2 drummer yang bermain bergantian. Candil, Andi /rif, Anji Drive, Abdee Slank, Baron, John Paul Ivan, Ovie /rif, Sandy Pas Band, dan Yoyok Padi berhasil memanaskan panggung dan memastikan bahwa martabat musisi tuan rumah tetap terjaga.

Lepas All-Indonesian Rockstar, tak lama Slash dkk langsung naik menggeber panggung. Konser malam itu dibuka dengan 'Ghost', diambil dari album solo terbaru Slash. Saya lupa urutan lagu yang mereka bawakan setelahnya, tapi yang jelas lagu-lagu legendaris Guns n’ Roses macam 'Nightrain', 'Rocket Queen', dan 'Civil War' dimainkan di bagian awal pertunjukan bergantian dengan beberapa lagu dari Slash Snakespit yang kurang familiar.

Saya pribadi merasa flow konser benar-benar naik drastis saat Slash menggeber solo panjang pada ‘Watch This’ yang diakhiri feedback panjang dimana Slash membelakangi penonton sembari bersimpuh menghadap amlifier bagai seorang budak yang sedang menyembah majikannya. Marathon solo gitar dilanjutkan dengan ‘Godfather’ yang sekilas terasa seperti lagu slow-rock ala Malaysia, namun megah, bermartabat, dan tentu saja: menyayat. Tanpa memberi kesempatan pada penonton untuk rehat setelah lemas berejakulasi bersama ‘Godfather’, Slash langsung menyambungnya dengan sebuah lagu dengan intro yang paling terkenal di buka bumi: ‘Sweet Child O’ Mine’! Sumpah demi setan, tidak perduli tua, muda, anak kecil, ibu-ibu, semua orang di tennis indoor senayan malam itu langsung berjingkrak menyambut kedatangan lagu legendaris itu.

Kalaupun harus mati malam itu, maka pasti mereka akan mati dengan bahagia.

Dengan sedikit prosesi klise turun panggung menunggu teriakan “We want more...!!!”, Slash dkk kembali naik ke panggung untuk menyelesaikan pertunjukan. ‘By The Sword’ dan ‘Paradise City’ menjadi menutup manis malam itu. Kredit tersendiri bagi para musisi pengiring Slash malam itu, terutama vokalis Myles Kennedy yang patut mendapat acungan jempol. Stamina juga showmanship vokalis Alter Bridge ini begitu terjaga hingga membuatnya tidak tertelan mentah-mentah oleh rentetan aksi sihir Slash sepanjang konser berlangsung. Malam itu, Myles Kennedy adalah alasan yang membuat penonton sejenak ikhlas melupakan Axl Rose si bajingan penjaga hutan yang kini sibuk mengais kejayaan masa lalu dengan rambut dreadlock-nya.

*Foto diambil dari kamera saku sahabat saya, penyembah Slash selamanya, Adithya Octaryan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun