Memberikan pakan yang tepat untuk sapi perah sangat penting untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu serta menjaga kesehatan sapi secara keseluruhan, termasuk kesehatan reproduksinya. Untuk itu, memahami berbagai jenis pakan yang berkualitas sangat diperlukan.
Pakan harus disesuaikan dengan berat badan sapi, kandungan lemak susu, dan tingkat produksinya, terutama untuk sapi yang sudah mulai memproduksi susu. Pemilihan pakan yang tepat akan membantu memaksimalkan kesehatan dan produktivitas sapi perah.
Berikut adalah enam jenis pakan sapi perah yang mudah diperoleh dan kaya akan nutrisi:
6 Pakan Sapi Perah yang Baik dan Berkualitas
Dalam pemeliharaan sapi perah, pakan merupakan komponen biaya terbesar, mencapai sekitar 60-70% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan pakan yang diberikan mencukupi dari segi jumlah dan kualitas.
Pakan untuk sapi perah dapat dibagi dalam beberapa kategori utama: pakan kasar, konsentrat, mineral, vitamin, dan pakan tambahan. Masing-masing jenis pakan mempunyai fungsi khusus untuk mendukung kesehatan serta produktivitas sapi perah.
1. Pakan Kasar
Pakan kasar adalah pakan dengan volume besar namun berat per unit volume relatif rendah, biasanya terdiri dari hijauan seperti:
- Daun Leguminos: Sumber serat tambahan yang baik.
- Sisa Hasil Panen: Yaitu jerami padi, jerami kedelai, dan jerami jagung.
Hijauan pakan ternak  biasanya mengandung serat kasar sekitar 18% dan memiliki kandungan energi yang rendah. Beberapa jenis rumput unggulan untuk pakan ternak sapi perah meliputi:
- Rumput Gajah: Tumbuh optimal di tanah lempung dengan curah hujan 1000-2000 mm per tahun.
- Rumput Benggala: Memiliki batang kuat dan cocok untuk berbagai dataran dengan curah hujan 1000-2000 mm per tahun.
- Rumput Raja: Tahan di berbagai jenis tanah dan daerah kering dengan kebutuhan curah hujan minimal 1000 mm per tahun.
- Rumput Meksiko: Tumbuh baik di tanah lembab dengan curah hujan sekitar 2000 mm per tahun.
- Rumput Setaria: Adaptif terhadap kondisi kering maupun genangan air, tumbuh baik pada curah hujan antara 625 hingga 1250 mm per tahun.
2. Pakan Konsentrat
Pakan konsentrat memiliki serat kasar yang rendah (kurang dari 18%) dan tinggi energi serta protein. Konsentrat dibagi menjadi dua kategori:
- Sumber Energi: Mengandung protein kurang dari 20%.
- Sumber Protein: Mengandung lebih dari 20% protein.
Konsentrat penting untuk meningkatkan nilai gizi pakan serta produksi susu. Tanpa konsentrat, produksi susu sapi dapat berkurang sekitar 30% dibandingkan dengan sapi yang mendapatkan pakan hijauan dan konsentrat.
Konsentrat dapat berasal dari:
- Sumber Hewan: Seperti tepung daging, tepung tulang, tepung ikan, dan produk sampingan pengolahan susu.
- Sumber Tumbuhan: Seperti kedelai, jagung, bungkil kelapa, serta produk sampingan dari industri pertanian.
3. Pakan Fermentasi
Pakan fermentasi dihasilkan melalui proses amoniasi atau peragian yang dapat membantu mengawetkan nilai gizi hijauan. Pakan fermentasi yang baik biasanya menunjukkan perubahan suhu, warna, dan tekstur menjadi lebih empuk.