Pada musim kemarau, peternak di berbagai wilayah sering menghadapi masalah kekurangan pakan ternak. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengembangkan strategi yang efektif guna mengatasi potensi kekurangan pakan dengan cara mengawetkan rumput pakan kambing agar tetap tersedia dalam jangka waktu yang lama.
Untuk itu, memahami teknik mengawetkan rumput pakan kambing sangat penting agar pakan dapat disimpan dengan baik selama musim kemarau, mengingat rumput sulit ditemukan pada periode tersebut.
Namun, ada juga daerah yang lebih beruntung dan tidak mengalami kekurangan pakan ternak berkat kesuburan tanahnya. Sebaliknya, di daerah yang sering menghadapi masalah kekurangan pakan, tanahnya biasanya kurang subur atau mengalami kekurangan air.
 Kualitas tanah yang rendah untuk pertanian sering kali mendorong penduduk di wilayah tersebut untuk mencari tambahan pendapatan melalui peternakan.
2 Cara Mengawetkan Rumput Pakan Kambing dengan Baik dan Benar
Musim kemarau seringkali membawa tantangan besar bagi peternak, terutama dalam hal ketersediaan pakan hijauan. Banyak peternak yang baru mulai mencari solusi ketika pakan sudah mulai sulit didapat, biasanya dengan membeli jerami padi atau rumput dari daerah lain.Â
Untuk mengatasi masalah ini, peternak yang berinovasi sering kali memanfaatkan teknologi pengawetan pakan. Teknologi ini membantu memperpanjang masa simpan pakan ternak sehingga dapat digunakan lebih lama selama musim kemarau.
Berikut adalah dua metode pengawetan hijauan pakan ternak yang umum digunakan:
1. Silase
Teknologi Pembuatan Silase:
Silase adalah metode pengawetan hijauan yang banyak digunakan, biasanya dengan memanfaatkan drum plastik sebagai tempat penyimpanan untuk menciptakan kondisi anaerob. Silase dapat dibuat dari berbagai jenis hijauan segar seperti rumput, daun-daunan, serta jerami padi.
Keuntungan Silase:
Masa Simpan:Silase memiliki masa simpan yang cukup panjang. Selama proses fermentasi, silase dapat bertahan antara 3-4 minggu, dan setelah fermentasi, bisa bertahan hingga 8 minggu tanpa mengalami kerusakan. Silase yang dibuat dengan baik dan disimpan dalam silo atau drum plastik yang kedap udara bahkan bisa bertahan hingga 2-3 tahun.
Kadar Bahan Kering:Silase dengan kadar bahan kering yang lebih tinggi dapat memperpanjang masa simpan.
Cara Membuat Silase:
1.Perbandingan Hijauan dan Aditif:Campurkan hijauan dengan aditif dalam perbandingan sekitar 15:1. Misalnya, campurkan 15 kg hijauan rumput dengan 1 kg bekatul. Jika bekatul tidak tersedia, bisa digantikan dengan tetes, dedak, onggok, atau jagung.
 Â
2.Persiapan Hijauan:Potong atau cacah hijauan rumput atau daun, hamparkan di atas plastik, taburkan bekatul, dan aduk rata. Simpan campuran ini dalam drum plastik, padatkan, dan tutup rapat dengan plastik untuk memastikan kondisi kedap udara. Biarkan campuran ini selama 3 minggu (sekitar 21 hari).
3. Pemberian pada Ternak:Setelah 3 minggu, silase sudah siap untuk digunakan. Namun, penting untuk mengangin-anginkan silase terlebih dahulu untuk menghilangkan bau asam sebelum diberikan kepada ternak. Berikan secara bertahap agar ternak dapat beradaptasi dengan pakan baru.
Ciri-ciri Silase yang Baik:
Warna:Hijau kekuningan, mendekati warna asli hijauan segar. Warna hitam menunjukkan adanya kebocoran udara dan pembusukan.
pH: Antara 3,8-4,2.
Tekstu: Lembut dan tidak mengeluarkan air ketika dikepal.
Kadar Air:Sekitar 60-70%.
Bau:Asam segar.
Dengan metode pengawetan seperti silase, peternak dapat memanfaatkan hijauan pakan lebih lama, terutama selama musim kemarau ketika pakan segar sulit didapat.
2. Hay
Teknologi Pembuatan Hay:
Hay adalah alternatif pengawetan hijauan yang memiliki masa simpan yang lebih singkat dibandingkan silase, yaitu sekitar 5-6 minggu. Hay dibuat dengan mengeringkan hijauan di bawah sinar matahari atau menggunakan rak jemur.
Keuntungan Hay:
Kemudahan Pembuatan: Proses pembuatan hay lebih sederhana dibandingkan silase karena tidak memerlukan kondisi anaerob. Hijauan hanya perlu dipotong dan dikeringkan.
Cara Membuat Hay:
- Metode Hamparan: Hamparkan hijauan yang telah dipotong di lapangan terbuka di bawah sinar matahari. Bolak-balik setiap hari hingga kering, biasanya memerlukan waktu 2-3 hari jika cuaca cerah. Kadar air hay setelah kering sekitar 20-30%.
Metode Rak: Gunakan rak untuk menjemur hijauan selama 1-3 hari. Idealnya, potong rumput saat menjelang berbunga untuk hasil terbaik. Kadar air setelah kering sekitar 50%.
Ciri-ciri Hay yang Baik:
- Warna: Hijau atau kekuningan dengan daun yang utuh.
- Kebersihan: Tidak kotor atau berjamur.
- Kualitas: Ternak mau memakan hay tersebut, menunjukkan kualitasnya baik.
Dengan menerapkan metode silase dan hay, peternak dapat memastikan ketersediaan pakan kambing yang cukup selama musim kemarau. Kedua metode ini memungkinkan pembuatan pakan yang efisien dan bermanfaat, serta mudah diterapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H