Mohon tunggu...
Riswanda Himawan
Riswanda Himawan Mohon Tunggu... Guru - Pendidik Bidang Bahasa dan Sastra Indonesia.

Riswanda Himawan merupakan Pendidik, bidang bahasa dan sastra Indonesia sekaligus mahasiswa pascasarjana magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Penulis aktif dalam kegiatan menulis, baik itu artikel ilmiah berupa jurnal atau prosiding yang terbit pada standar Nasional maupun Internasional, serta aktif menulis pada koran digital berkaitan dengan pendidikan, bahasa, ekonomi, serta budaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MBKM Perlu Diapresasi sebagai Penguatan Relevansi Perguruan Tinggi

21 Oktober 2022   13:00 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:59 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Wirausaha Merdeka di Universitas Muhammadiyah Surakarta/dokpri

Era revolusi industri yang terjadi saat ini menimbulkan beragam fenomena yang harus dipecahkan. Fenomena tersebut muncul dari beragam prespektif, mulai dari ekonomi, sosial budaya bahkan pendidikan. Berkaitan dengan pendidikan, salah satu fenomena yang terjadi saat ini adalah Globalisasi pendidikan yang menimbulkan beragam perubahan. 

Pendidikan sebagai investasi peradaban saat ini benar-benar dipercayai oleh masyarakat. Bagaimana tidak, hal ini terlihat dari banyaknya minat masyarakat yang meneruskan untuk masuk ke jenjang perkuliahan, sehingga banyak perguruan tinggi yang menghasilkan puluhan ribu lulusan, pada setiap jenjang. Hal tersebut menjadi penyebab utama persaingan di dunia kebekerjaan, semakin ketat.

Fenomena tersebut, merupakan problematika yang harus dipecahkan. Sistem pendidikan khusunya di perguruan tinggi, harus mampu meningkatkan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi segala tantangan, sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan Anwar (via Yustiyawan, 2019). 

Relvansi perguruan tinggi, sebagai pencetak generasi bangsa yang siap menghadapi segala problematika harus ditingkatkan. Dengan harapan, setiap perguruan tinggi mampu memiliki kekhasan yang ditonjolkan, oleh lulusannya sehingga nantinya dapat bersaing di dunia kerja.

Salah satu, alternatif cara perguruan tinggi dalam memberikan citra, kekhasan, dan menjamin kualitas lulusannya yaitu dengan memfasilitasi mahasiswa, melalui program merdeka belajar kampus merdeka. 

MBKM sebagai kebijakan Mas Menteri, yang dinilai mampu merubah cara belajar di tingkat perguruan tinggi, harus kita apresiasi dengan baik. Kampus. Program MBKM pada dasarnya menjadi sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi Wijayanto (via Arifin & Rizaldy, 2022)Melalui MBKM mahasiswa dapat meningkatkan kualitas yang ada pada dirinya. Tentu saja, kualitas yang didapat adalah kualitas softskills mahasiswa.

Melalui program seperti; (1) kampus mengajar; (2) pertukaran mahasiswa merdeka; (3) wirausaha merdeka; (4) program magang bersertifikat dan sebagainya mahasiswa mampu memiliki softskills yang tentunya akan membedakan, antara mahasiswa tersebut (yang mengikuti program tersebut) dengan mahasiswa lain (yang tidak mengikuti program tersebut). 

Program tersebut, mengajak mahasiswa untuk mendapatkan beragam kesempatan, seperti kesempatan bergabung dan berinteraksi dengan warga di sekolah, bergabung dengan mahasiswa lain, kesempatan untuk berwirausaha, bahkan banyak, mahasiswa yang sudah dipesan oleh suatu perusahaan, untuk bekerja pada perusahaan tersebut, setelah lulus studi.

Peran perguruan tinggi, sebagai peghela mahasiswa dalam mengikuti beragam program tersebut, masih perlu ditingkatkan. Peran perguruan tinggi, dalam memudahkan mahasiswa pada saat proses administrasi, fasilitasi dana penunjang yang tidak terakomodasi oleh program, hingga fasilitasi berupa konversi program menjadi nilai sks, masih perlu disosialisasikan, digencarkan dan diterapkan.

Berdasarkan beberapa uraian yang disampaikan oleh teman-teman mahasiswa yang mengikuti program MBKM, masih banyak perguruan tinggi yang sulit memfasilitasi mahasiswa ke dalam poin-poin tersebut. Hal ini menjadi perhatiaan, tugas, dan kewajiban, bagi para lembaga, biro yang menaungi mahasiswa dalam program MBKM, agar permasalahan tersebut tidak menjadi hambatan bagi mahasiswa. 

Permsalahan penghamabt tersebut harus benar-benar diatasi. Perlunya pemahaman terkait MBKM secara matang, sehingga harapan Mendikbudristek sebagai pembuat kebijakan, dapat diselaraskan. Mengingat MBKM merupakan sebuah program, untuk mencetak mahasiswa yang unggul, dan memiliki soft skills, serta siap disuguhkan dalam dunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun