Mohon tunggu...
Andi Riswanda Irawan
Andi Riswanda Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Penulis lepas dengan passion dalam menulis dan berbagi cerita. Berusaha menghadirkan artikel yang menarik dan menginspirasi bagi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepemimpinan Pemerintahan di Tahun 2025 dan Perubahan Paradigma

1 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:28 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kepemimpinan pemerintahan di Indonesia pada 2024 mengalami pergeseran signifikan dibandingkan dengan masa lalu, seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Di era ini, pemimpin diharapkan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pembuatan kebijakan dan penyediaan layanan publik. Teknologi seperti e-Government dan big data telah menjadi alat penting dalam meningkatkan transparansi, efisiensi, dan aksesibilitas. Berbeda dengan era sebelumnya, di mana proses birokrasi sering kali lambat dan bergantung pada prosedur manual, kini layanan publik dioptimalkan melalui platform digital, yang memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan dengan lebih mudah.

Pendekatan kepemimpinan di 2024 juga menonjolkan pentingnya keterlibatan masyarakat. Pemerintah kini lebih sering melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan melalui forum-forum online dan platform digital, yang memungkinkan suara rakyat lebih didengar dan dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan. Pendekatan ini menandai perubahan dari model kepemimpinan top-down yang dominan di masa lalu, di mana keputusan lebih banyak dibuat oleh segelintir orang di puncak kekuasaan. Hal ini menunjukkan bahwa di 2024, pemimpin diharapkan lebih inklusif dan responsif terhadap masukan masyarakat.

Selain itu, kepemimpinan di 2024 berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Isu-isu lingkungan yang sebelumnya sering kali terabaikan kini mendapatkan perhatian yang lebih besar, dengan kebijakan yang mendukung energi terbarukan dan upaya pengurangan emisi karbon. Perubahan ini menandakan bahwa kepemimpinan modern tidak hanya tentang mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa perkembangan yang terjadi tidak merugikan lingkungan untuk jangka panjang.

Kemampuan untuk merespons krisis dengan cepat juga menjadi ciri khas kepemimpinan di era digital. Selama pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia menunjukkan ketangguhan dalam membuat kebijakan kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi yang berbasis data dan teknologi. Respons ini menunjukkan peningkatan kemampuan pemimpin dalam menggunakan teknologi untuk mengumpulkan data real-time, membuat keputusan yang cepat, dan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan kondisi yang berubah-ubah.

Pada akhirnya, pemimpin pemerintahan di 2024 dituntut untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang teknologi, serta keterampilan analitik dan komunikasi yang baik. Mereka harus mampu menggabungkan pemanfaatan data dan teknologi dengan keterampilan interpersonal untuk membangun hubungan yang positif dengan masyarakat, menciptakan kepercayaan, dan mendorong partisipasi aktif. Perbedaan utama antara kepemimpinan di 2024 dan sebelumnya adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, memanfaatkan teknologi, serta membangun pemerintahan yang lebih responsif dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun