Mohon tunggu...
Andi Riswanda Irawan
Andi Riswanda Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations Student

At student

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Tol Layang Pettarani

20 September 2023   12:12 Diperbarui: 20 September 2023   12:33 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deras debu jalanan mengangkang siang ini
Rintik noda asap tergumpal di wajah
Menjadi saksi dari mereka,
Jingga terang matahari tertutup rapat dibawah tol layang pettarani
Seakan mereka tidak saling peduli, siapa dia, siapa itu atau siapapun kamu.

Prioritas menjadi ketidakpedulian sesama khalayak
Rentetan bunyi klakson dan knalpot menyelimuti siang
Aku tidak ingin lepas
Aku nyaman,
Di kota metropolitan ini akan kugapai jati diriku.

Tentang pagi yang menjadi siang, malam menjadi pagi
Sangatlah sulit berada di pelukan cita-cita
Sehingga, tidak pandai dalam memilih arah
Ku kotori tubuhku dengan perjuangan hingga tandus menerpa ku.

Jiwa ku meronta-ronta, mengapa pilihanku seiring tidak menentu akan kemana
Aku hanyalah insan yang menghitam dan akan berubah selayaknya arang
Hentikan, kumohon hentikan.

Ada apa dengan ini?
Di bawah tol layang ku menguras tenaga agar bisa memperindah kalbu ku
Namun, segumpal hantu pikiran ku meneror
Dan sepertinya aku siap, menyerah, dan tidak akan mencarinya.

Namun nampaknya gerimis mengundang sekitar untuk berteduh sejenak
Aku masih disini, entah apa gerangan jiwa ku melanglang hingga pikiran ku tak kunjung damai
Mereka, tetaplah mereka
Aku, tidak dipedulikan, para insan hanya pura-pura menyapa, seakan-akan kecupan formalitas belaka.

Makassar, 20 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun