Sebenarnya saya sudah berusaha untuk tidak menulis artikel yang terkait dengan Pemilu Presiden tahun ini. Namun, ada satu hal yang menggelitik untuk menuliskan hal ini. Semoga ini tidak dianggap sebagai dukungan pada salah satu pihak atau sebuah serangan kepada pihak satunya.
Secara tak sengaja saya melihat seorang  teman facebook yang menge-share sebuah video dari page Prabowo Subianto. Sudah jauh hari saya tahu bahwa teman saya itu adalah seorang pendukung dekat Pak Prabowo. Selama Pilpres ini beliau sering menulis, baik di FB maupun di Kompasiana, tentang diri Calon Presiden yang didukungnya. Video yang beliau share berjudul Coblos Garuda Merah: 9 Juli 2014.
Videonya bisa dilihat DI SINI.
Saya akui video itu sangat menarik. Namun, saat melihat sekilas gambar atau tampilan video itu, saya melihat sedikit kejanggalan. Sila cermati hasil printsreen berikut.
Saya rasa nama Hazmi Srondol tidak perlu saya sembunyikan di sini. Sebab, saya yakin para Kompasianer sudah tahu siapa beliau dan bagaimana kedekatannya dengan Prabowo. Jadi, saya rasa beliau pun tidak akan keberatan kalau namanya tidak saya blur...
Kembali ke kejanggalan di video Garuda Merah Prabowo. Sekilas tak ada yang aneh dengan video itu. Namun, jika dicermati lebih detail, ada yang tidak pas dengan gambar Garuda yang ditampilkan. Masih belum nemu bagian mana yang janggal (atau tepatnya kurang pas)? Coba perhatikan bagian ekor Garuda itu. Berapa jumlahnya? Kalau saya tidak salah hitung, jumlah bulu ekor Garuda Merah ada 9. Ya, sembilan. Semula saya tidak yakin. Namun, setelah menonton videonya berulang-ulang dan menghitung jumlah bulu di ekornya, saya baru berani menuliskan hal ini.
Padahal setahu saya, sejak SD, jumlah bulu ekor Garuda ada 8, karena melambangkan bulan Kemerdekaan Negara kita (Bulan Agustus = Bulan 8). Lalu, kenapa di Garuda Merah bulu ekornya berjumlah 9? Entahlah, mungkin ini memang disengaja, atau sebuah kekeliruan yang tidak disadari? Atau, apakah Garuda Merah itu memang disengaja berbeda dengan lambang Garuda yang sebenarnya? Entahlah!
Salam Damai!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H