Mohon tunggu...
Risvania Andaresta
Risvania Andaresta Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat datang

Aku mau ngga bosen menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meramu Rindu

10 Maret 2021   19:14 Diperbarui: 10 Maret 2021   19:35 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jingga padam kala senja diminta sang pencipta untuk pulang. Ada yang sibuk berdiskusi dengan diri sendiri. Membangun relasi antara alunan instrumen kendaraan yang geram akan kemacetan, dan lagu-lagu kesukaan yang menjalar lewat petikan gitar musisi jalanan. Gemanya lantang keluar masuk telinga sembarangan

Di pinggiran kota urban, anak-anak manusia sedang tenggelam dalam khayalan, dan tertunduk pada pelarian. Dibuai oleh keramaian seraya hati yang pecah belah beradu saling meneriaki kekosongan, kesepian, dan kehampaan. Lelah katanya, Ingin menyerah, ingin rebah saja di tempat persemayaman yang indah.

Ia pun ingin pulang kala waktu petang telah datang, menghilang dan menepi sejenak dari kerumunan orang yang sedang bersenang-senang. Di dalam ruangan kelam dengan cahaya lilin remang-remang, ia mulai berbaring tenang. Membiarkan kenangan itu hilang dan tenggelam di pelupuk netra dalam air yang tengah menggenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun