Kebumen, 27 Juli 2024 - Pantai Silumut, destinasi wisata unggulan Desa Sidoharjo, menjadi lokasi strategis pelaksanaan senam sehat bersama dan susur pantai sebagai realisasi program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kolaborasi antara mahasiswa KKN Unsoed dan IPB dalam kegiatan di Pantai Silumut, Sidoharjo, merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesehatan warga setempat. Program ini tidak hanya berfokus pada pembersihan pesisir pantai tetapi juga melibatkan senam sehat untuk meningkatkan kesehatan fisik warga desa.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Sidoharjo, Bapak Wasijan, dan Koordinator Mahasiswa KKN Unsoed, Fandi Akbar. Dalam sambutannya, Fandi menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan berharap agar kegiatan ini bisa dilanjutkan oleh generasi mendatang.
Senam Sehat Bersama
Program Senam Sehat Bersama yang melibatkan masyarakat setempat dilaksanakan dengan penuh antusiasme. Sesi senam dipimpin oleh Ibu Sri, yang merupakan bagian dari Pengurus Senam Tera Indonesia (STI) wilayah Kecamatan Puring. Beberapa jenis senam dibawakan dengan iringan musik yang beragam, salah satunya adalah lagu "Koyo Jogja Istimewa" yang dipopulerkan oleh Ndarboy Genk.
Peserta senam mengikuti kegiatan dengan semangat. Setelah senam, mereka menikmati bubur kacang hijau sebagai hidangan bersama. Yonathan, salah satu peserta, mengatakan, "Wah, kegiatan senam yang menyehatkan badan ditambah konsumsi bubur kacang hijau yang bergizi, jadi makin sehat deh."
Kegiatan senam ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik di kalangan warga desa, sambil memberikan pengalaman kebersamaan yang menyenangkan. Senam sehat ini diharapkan dapat menjadi kegiatan rutin yang dapat mempererat tali silaturahmi dan mendorong gaya hidup sehat di kalangan masyarakat Desa Sidoharjo.
Susur Pantai Silumut, Sidoharjo
Pelaksanaan pembersihan pantai dibagi menjadi empat kelompok yang mencakup semua bagian pantai: utara, selatan, barat, dan timur. Meskipun Pantai Silumut merupakan destinasi wisata, pengelolaan sampah yang kurang memadai menjadi tantangan besar. Banyak sampah yang dibuang sembarangan di semak-semak pesisir karena kurangnya fasilitas pembuangan sampah.
Sinergi antara mahasiswa dan warga desa membuahkan hasil dengan terkumpulnya sepuluh trash bag sampah. Ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran warga dan wisatawan terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Untuk meningkatkan kesadaran, dipasang banner dengan slogan "Pantai Lumut Bebas Sampah" yang bertujuan mengingatkan semua pengunjung untuk menjaga kebersihan pantai.