Mohon tunggu...
Riston Tambunan
Riston Tambunan Mohon Tunggu... -

Mencari Ide sampai ke ujung bumi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ormas Anarkis

24 Juli 2013   10:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:07 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13746351121678471178

ORMAS ANARKIS

Memukul tanpa rasa belas kasihan dan tak berprikemanusiaan

Berdalih untuk menciptakan kedamaian namun meninggalkan lubang keprihatinan

Tanpa toleransi bertindak main hakim sendiri dan berujung pengerusakan

Yang hanya menyisahkan kehancuran dan kesedihan yang tak berkesudahan

Negeri ini seakan kehilangan hukum untuk bertindak tegas

Hanya bisa mengeluarkan pernyataan tanpa tindakan yang jelas

Hingga membuat komplotan mereka merasa hebat bagai penguasa rimba

Menebar kekacauan dan bebas bertindak tanpa rasa gentar dan semaunya

Mengapa kita semakin susah menemukan kedamaian di negeri ini

Mengapa kita semakin sulit menemukan kerukunan di negeri ini

Semua tindakan berujung anarkis, yang membuat hati semakin miris

Hingga Ibu Pertiwi kembali harus bersedih dan menangis

Sampai kapan kita hidup di bawah kekacauan dan kekerasan

Yang hanya menambah tangisan dan deretan korban

Hidup damai yang diimpikan hanya tinggal sebuah angan

Jika kita hanya mengandalkan emosi dan kemarahan di setiap tindakan

Kita semua bersaudara tapi kenapa kita saling menghancurkan

Kita semua berteman tapi kenapa kita saling menjatuhkan

Apa tanggung jawab kita kepada para pahlawan yang telah memberikan kemerdekaan

Akankah kita membawa negeri ini ke ambang pintu kehancuran

Ataukah membawa negeri ini menuju kemajuan

Jawabannya ada di tangan kita, mari berbenah sebelum kita binasa

Pematangsiantar, di atas ranjangku (23072013, 00.15’.19”)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun