Mohon tunggu...
Ristiana Nadifa
Ristiana Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

hobinyaa nulis kalau lagi gaada kegiatan, nyanyi juga hobinya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengerti adalah Kata Kerja yang Letaknya di Luar Jangkauan Manusia: Menyimak Novel Pukul Setengah Lima

9 November 2024   19:00 Diperbarui: 9 November 2024   19:26 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data Buku :
* Judul: Pukul Setengah Lima
* Penulis: Nadhifa Allya Tsana (Rintik Sedu)
* Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
* Tebal Buku: 208 halaman
* Tahun Terbit: 2023
* ISBN: 978602067274
 
Pukul Setengah Lima, yang menceritakan tentang seseorang yang mampu mengubah kepribadiannya sesuai dengan lingkungan yang di hadapi. Tokoh dalam buku itu bernama Alina. Alina perempuan yang menghabiskan waktunya di jalan dan tempat kerjanya. Sempat menjalani hubungan asmara dengan laki-laki bernama Tio yang pada akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah. Karena Alina merasa hubungannya dengan Tio terasa sangat hambar.  Hatinya, terlalu terpaut dengan masalah dalam keluarganya serta pahitnya hidup yang ia jalani. Sehingga, orang-orang di sekitarnya sering tidak ia pedulikan. Hidup datar yang ia jalani membuatnya merasa bahwa dunia sangat membosankan.
Novel Pukul Setengah Lima, berkaitan dengan kehidupan remaja saat ini yang merasa menjalani hidup terasa datar, sangat membosankan dan tak lepas dari perputaran rutinitas kegiatan yang setiap harinya selalu sama. Novel ini, memberikan beberapa pengalaman yang sebenarnya menyenangkan ketika berpura-pura menjadi orang lain untuk beberapa waktu dalam hidup. Agar mampu membahagiakan diri sendiri dengan menciptakan dunia sendiri. Novel ini, mampu memberi pelajaran penting tentang di kehidupan ini, kita akan didatangkan dan ditingggalkan manusia-manusia lain. Karena setiap orang yang hadir  itu ada masanya (People Come on Go).
Isi di dalam novel ini mengangkat bahwasannya, manusia tidak pernah benar-benar mengerti keadaan atau perasaan yang dialami manusia itu sendiri. Hanya sekedar mengetahui, mendengarkan atau mempertimbangkan kata mengerti bagi saya sebagai pembaca hanya tugas Tuhan dan dialah yang jauh lebih paham dengan kata kerja itu sendiri.  Karena karakter Alina didalam novel ini mengalami cukup banyak konflik yang orang disekitarnya itu tidak benar-benar bisa memahami keadaannya akan tetapi mereka seolah mengerti padahal yang mereka lakukan hanya merespon tanpa benar-benar paham apa itu mengerti.
Kekurangan di dalam novel Pukul Setengah Lima ini, Rintik Sedu kurang rinci dalam penggambaran tokoh. Sehingga watak dari para tokoh sulit untuk ditebak dan terkesan buram. Namun, bisa saja Rintik Sedu sengaja membuat pembaca bertanya-tanya tentang bagaimana kepribadian dari tokoh dan membuat pembaca menjadi bertanya-tanya dengan jalan ceritanya. Adapun kelebihannya Rintik Sedu menghadirkan jalan cerita serta akhir cerita yang tak terduga serta mengejutkan. Adanya cerita seperti tokoh-tokoh tambahan yang mendukung cerita dalam novel menjadikan jalan cerita lebih terasa hidup. Kata serta diksi-diksi indah dalam kalimat yang digunakan oleh Rintik Sedu juga memiliki makna-makna tersirat dan beberapa tokoh tambahan dalam novel ini yang turut menjadikan konflik semakin panas. Tokoh utama yaitu Alina bertolak belakang dengan tokoh tambahan yaitu sahabatnya sendiri. Dengan dihadirkannya konflik yang berbeda ini menjadikan jalan cerita semakin hidup.
Kesimpulan dari novel Pukul Setengah Lima, novel ini memiliki alur cerita yang dihadirkan Rintik Sedu sangat di luar dugaan. Pembaca akan dibuat jengkel dari awal hingga akhir cerita. Karya Rintik Sedu ini akan terasa nyata ketika dibaca, karena keterlibatan langsung antara pengarang dengan cerita yang ditulisnya. Dan pesan yang disampaikan dalam novel, bersifat tersirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun