Mohon tunggu...
Rista Yuniar
Rista Yuniar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswi

Rista Yuniar 2240020024 Tugas Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Suka Duka menjadi Mahasiswa Analis Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19

27 November 2020   19:50 Diperbarui: 27 November 2020   20:06 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Haii teman-teman... Disini saya akan sedikit bercerita mengenai suka dan duka menjadi mahasiswa analis kesehatan di masa pandemi seperti saat ini.

Saya merupakan mahasiswa baru di salah satu Universitas di Jawa Timur. Sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh saya menjadi mahasiswa yang harus kuliah secara jarak jauh seperti saat ini. Saya yang sudah memiliki latar belakang pendidikan di kesehatan sejak duduk di sekolah menengah kejuruan, akhirnya tetap melanjutkan ilmu yang sudah saya dapat di kampus yang saya pilih.

Dari kecil saya memiliki cita-cita menjadi Dokter, tetapi sejak SMP saya merasa takut ketika melihat darah yang ada pada orang kecelakaan ataupun darah dengan jumlah yang cukup banyak. Sejak itu saya berfikir apakah ada tenaga kesehatan yang tidak mengharuskan saya berhubungan dengan orang kecelakaan secara langsung. Dan akhirnya pada saat mendekati kelulusan, diperkenalkan tenaga Analis Kesehatan yang bekerja di Laboratorium. Dari situ saya tertarik dan akhirnya melanjutkan sekolah menengah kejuruan di prodi Analis Kesehatan, dan sekarang saya sudah menjadi Mahasiswa Analis Kesehatan.

Suka duka menjadi mahasiswa analis keshetaan di masa pandemi cukup banyak. Untuk hal yang menyenangkan yaitu saya bisa belajar tanpa harus jauh dari orang tua, terkadang ketika ada tugas tidak perlu menulis cukup mengetikkan tugas melalui gadget, dan tidak perlu mengeluarkan cukup banyak biaya untuk kehidupan sehari-hari.

Duka dari kuliah jarak jauh adalah terkadang pada saat dosen menjelaskan materi dan mengalami kendala sinyal yang mengakibatkan saya ketinggalan materi, kuota internet yang selalu menjadi cepat habis, belum lagi kondisi device yang tidak memadai untuk menyimpan file-file tugas, dan tidak bisa berkenalan dengan teman baru secara langsung. Semua dilakukan secara online, saat mengikuti PKKMB tidak memiliki kesan yang cukup menyenangkan karena hanya bisa bertatap muka melalui gadget dirumah masing-masing.

Tidak tahu sampai kapan akan kuliah jarak jauh. Harapan terbaik semoga pandemj segera berakhir dan bisa menjalani aktifitas seperti sebelumnya. Aamiiin

Sekian cerita dari saya, Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun