Mohon tunggu...
Ristalica Anggun Nirmala Dewi
Ristalica Anggun Nirmala Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah pribadi yang menyukai teka teki. Sehingga jobi saya adalah suka memecahkan persoalan dan menyukai konten-konten yang berbau misteri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Eksistensi Pancasila Secara Internal

20 November 2024   18:50 Diperbarui: 20 November 2024   18:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, terus dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Tantangan internal, khususnya, berasal dari dinamika sosial, politik, dan budaya yang terus berkembang di dalam negeri.

Memahami Tantangan Internal

Tantangan internal terhadap eksistensi Pancasila umumnya bersumber dari:

Kurangnya Pemahaman yang Mendalam: Banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang kurang memahami secara mendalam nilai-nilai Pancasila. Akibatnya, penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari menjadi kurang optimal.

Perbedaan Interpretasi: Pancasila seringkali ditafsirkan secara berbeda-beda oleh berbagai kelompok, sehingga menimbulkan perdebatan dan perpecahan.

Ekstremisme: Munculnya kelompok-kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama atau ideologi tertentu, mengancam kerukunan dan toleransi yang menjadi nilai dasar Pancasila.

Individualisme: Meningkatnya individualisme dalam masyarakat modern dapat mengikis nilai-nilai gotong royong dan musyawarah mufakat yang merupakan bagian integral dari Pancasila.

Modernisasi dan Globalisasi: Proses modernisasi dan globalisasi yang begitu cepat dapat membawa pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Bentuk-Bentang Tantangan Konkret

Beberapa bentuk tantangan konkret yang sering muncul adalah:

Radikalisme: Penyebaran paham radikal yang mengarah pada tindakan kekerasan dan intoleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun