Mohon tunggu...
rista febrianti
rista febrianti Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

Mahasiswa yang tertarik untuk menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Scrool Tiktok Tanpa Henti:Dampak Kecanduan Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

9 Januari 2025   21:01 Diperbarui: 9 Januari 2025   21:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

        Di era 4.0 media sosial sudah merajalela di mana-mana dan menjadi bagian yang tidak bisa pisahkan dari di kehidupan kita. Berbagai macam-macam media telah mengusai pada zaman ini, kemudahan akses dan beragam fitur menarik membuat kita semakin sulit untuk melepas genggaman ponsel. Serba bisa dan serba mengetahui apa yang kita inginkan dan butuhkan membuat kita nyaman untuk mengunakan media sosial, berbagai macam informasi permasalahan yang ada dan yang paling sering kita jumpai yaitu trend atau kita sering penasaran yaitu keviralan apa yang terjadi di hari ini, informasi yang begitu cepat menyebar di berbagai platfrom di media sosial lainnya dan membuat kita kecanduan untuk melihat berita di media sosial dibandingkan melihat informasi atau berita di media televisi.

        Media sosial sekarang ada banyak sekali macamnya seperti Instagram, Twitter, Facebook, Telegram, Tiktok dan masih banyak yang lainnya, di negara Indonesia sendiri media sosial juga banyak penggunanya, karena memang semua informasi bisa di akses melalui media sosial. Ada salah satu media sosial yang di konsumsi oleh masyarakat sekitar yaitu Tiktok, aplikasi ini aplikasi yang memang sudah ada dari tahun 2018/2019 di Indonesia, namun memang pada saat itu penggunanya masih jarang karena memang masyarakat belom mengenalnya, tetapi saat ini masyarakat sudah tau tentang aplikasi tiktok ini dan sekarang juga semua informasi bisa di akses dengan mudah melalui aplikasi tiktok melalui video berita yang ditampilkan.

        Menurut artikel yang ditulis RRI pengguna Tiktok di indonesia setiap tahunnya terpantau semakin naik. Bahkan dalam enam tahun belakangan ini jumlah pengguna Tiktok di indonesia naik hampir 15 kali lipat yakni 10 juta pengguna pada 2018 dan mencapai 157,6 juta pada tahun 2024. Pengguna Tiktok yang semakin bertambah tentu akan banyak juga informasi-informasi yang pasti akan tersebar, tidak hanya informasi saja tetapi banyak sekali konten hiburan, edukasi, tips and trick yang disajikan melalui video platfrom media sosial yaitu aplikasi Tiktok. Maka dari itu masyarakat tentu tidak berhenti untuk melihat atau scrool Tiktok, karena tidak mau ketinggalan berita terbaru dan selalu merasa penasaran dengan konten yang belum dilihatnya.

       Scrool Tiktok setiap hari ini yang akan menimbulkan adanya kecanduan, dan karena kecanduan inilah yang dapat menyebabkan masyarakat secara tidak sadar jika waktunya di habiskan untuk melihat video atau menscrool tiktok. Diselang waktu masyarakat beraktivitas juga tidak mau ketinggalan informasi atau trend apa yang belum di ikuti, setiap waktu, setiap menit maupun setiap detik akan melihat atau scrool tiktok. Kecanduan ini adalah fenomena yang saat ini terjadi dan semakin umum terutama dikalangan anak muda, tiktok mempunyai algoritma sendiri membuat para penggunanya merasa terhibur, disajikan secara terus menurus apa yang belum dilihat oleh penggunanya. Tiktok juga mengetahui konten apa yang kamu suka dan yang  sering dilihat, serta nantinya Tiktok akan menyajikan video sesuai keinginan dari para penggunanya dan itulah yang dinamakan algoritma Tiktok.

       Memiliki dampak dari kecanduan media sosial terhadap kesehatan mental yang pasti dengan kecanduan scrool Tiktok ternyata ada hubungannya dengan kesehatan mental. Kecemasan dan depresi yang bisa berdampak pada kesehatan mental karena memang pengguna Tiktok ini merasa tertekan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh konten yang dilihatnya. Mengalami gangguan tidur dan yang pasti jam tidur akan menjadi berantakan, menghabiskan waktu tidur untuk scrool tiktok, dengan begitu akan mengganggu pola tidur. Penurunan konsentrasi yang dirasakan, yang terbiasa produktif dalam pekerjaan menjadi tidak produktif lagi, serta sangat berdampak juga dalam menurunkan interaksi sosial. Kecanduan scrool Tiktok memberikan hiburan yang kurang bermanfaat, karena berdampak kesehatan mental masyarakat, serta para pengguna tidak perlu berpacu pada konten atau informasi yang ada di Tiktok karena bisa saja konten itu adalah konten yang tidak benar atau hoax. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kecanduan dalam scrool Tiktok untuk sangat berhati-hati dalam menggunakannya, serta fokus pada konten dan kualitas konten yang disajikan, serta dapat meluangkan waktu untuk aktivitas lainnya dengan aktivitas yang lebih bermanfaat kedepannya.

Adapun beberapa faktor adanya penyebab kecanduan scrool media sosial tiktok yaitu :

  • Kurangnya interaksi sosial : Tidak adanya batasan-batasan dalam waktu yang jelas untuk menggunakan media sosial contohnya sendiri aplikasi Tiktok, yang dimana Tiktok ini aplikasi yang berisi video-video menarik di dalamnya.
  • Dopamin : Tentu saja faktor dopamin penyebabnya juga, dopamin sendiri adalah hormon yang diproduksi otak yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh yaitu meningkatkan suasana hati yang senang atau lebih merasa bahagia. Maka dari itu efek dopamin ini membuat kecanduan dalam mengscrool Tiktok.
  • Kurangnya Batasan : Secara tidak sadar jika kita bermain media sosial tidak sadar akan halnya waktu yang dibuang hanya untuk mengscrool Tiktok, kebanyakan orang lupa dengan pekerjaannya karena asik dalam scrool Tiktok. Keterbatasan waktu yang sangat sia-sia membuat kurang adanya batasan waktu dalam mengscrool Tiktok.

            Solusi yang perlu kita ketahui jika sudah kecanduan untuk mengscrool tiktok dengan ketekatan hati untuk berhenti melakukannya, permasalahan tentang halnya kecanduan media sosial sendiri akan menghambat produktivitas dalam hidup. Dengan adanya kesadaran dari diri sendiri membuat kita semakin yakin bahwa untuk melakukan hal tersebut membuat kita lupa akan segala hal dan produktivitas yang kita lakukan baik itu pekerjaan dan jam waktu untuk tidur pada malam hari.

Selain dari diri kita sendiri ada beberapa solusi yang patut kita tiru atau contoh yaitu dengan mengatur waktu kegiatan, dengan adanya kita mengatur waktu maka tidak akan kecanduan dalam mengscrool media tiktok. Kita dapat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, karena dapat mengurangi setres serta dapat menyelamatkan kesehatan mental kita. Prioristaskan untuk berinteraksi sosial dan tidak hanya mengurung di dalam kamar serta mengscrool media sosial Tiktok saja tetapi kita bisa keluar dan bermain bersama kerabat, sahabat, tetangga agar kita tidak bosan dan keluar dari zona nyaman kita.

Dalam menghadapi kecanduan terhadap media sosial atau mengscrool tiktok ada faktor penting untuk mengenali tanda-tanda jika kita sudah kecanduan untuk mengscrool tiktok, mengambil langkah-langkah pencengahan, dengan kita bisa mengatur waktu untuk scrool tiktok saja lebih baik kita memikirkan kesehatan mental dan meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun