Malang - Upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air, sikap toleransi dan meningkatkan pengetahuan budaya harus diterapkan pada anak usia dini. Salah satu cara adalah dengan mengenal dan mempelajari keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Sebagaimana hal tersebut membawa kesempatan bagi mahasiswa PMM UMM kelompok 48 untuk ikut andil dengan membawa program kerja dengan judul tema "Mengenal Ragam Seni dan Budaya Daerah Melalui Cara Kreatif". Kegiatan tersebut dilaksanakan di TK ABA 5 Dau yang dimulai pada Senin, (20/1/2025).
Indonesia ada karena keberagaman akan budaya yang luar biasa dari berbagai wilayah yang menjadi ciri khas tersendiri. Namun, tantangan besar atas era digital nampaknya membawa perubahan signifikan terutama pada anak - anak yang menjadi salah satu yang terdampak. Mereka cenderung lebih suka bermain gadget untuk mencari hiburan modern daripada bermain dengan teman sebayanya.Â
Fenomena anak usia sekolah yang senang dengan budaya asing membawa kewaspadaan. Terjadinya westernisasi / proses peniruan budaya Barat yang dapat menggerus warisan budaya lokal, membuat generasi muda penerus bangsa menjadi semakin jauh dari akar budayanya.
Mengakar dari masalah tersebut dan menyadari pentingnya mengenalkan keberagaman budaya Indonesia. PMM kelompok 48 berupaya menjadikan budaya lokal sebagai bagian integratif dalam pembelajaran di sekolah agar eksistensi budaya lokal tetap kukuh, maka diperlukan pertahanan budaya lokal yang bisa dimulai dari anak usia dini seperti anak - anak TK.
Sasaran PMM kelompok 48 berada TK ABA 5 Dau yang beralamat di Jl. Margo Basuki No.25 A, Jetis, Mulyoagung, Kec. Dau, Kabupaten Malang. Alasan kami memutuskan untuk melakukan PMM dengan sasaran anak usia dini adalah banyak peneliti menyebut bahwa anak usia dini disebut "The Golden Age" yang mana usia yang muda belia sangat efektif ditanamkan berbagai pendidikan.
Program - program kerja dari PMM kelompok 48 dilaksanakan dalam beberapa minggu dan dibagi menjadi 4 bagian yaitu kegiatan senam bersama dengan lagu daerah, mengenalkan rumah adat dan lagu daerah dengan video interaktif, mengenalkan keberagaman budaya seperti pakaian adat, tarian tradisional, alat musik tradisional, senjata tradisional, dan makanan khas daerah melalui media diorama, selain itu terdapat proker lomba permainan tradisional, dengan penjelasan program - program tersebut sebagai berikut ini.
Program pertama yaitu senam bersama menggunakan lagu daerah yang berjudul Gemu Fa Mire yang berasal dari NTT. Salah satu anggota PMM kelompok 48 menjadi instruktur dan mengajak seluruh peserta didik kelas A dan B untuk senam bersama di lapangan. Seluruh anak-anak sangat gembira dengan bergerak kanan - kiri menyesuaikan ritme yang sesuai denganÂ
irama lagu.Â
Ternyata dalam lagu tersebut mengandung unsur gong waning yaitu alat musik tradisional asal Maumere. Tari Maumere atau Gemu Fa Mire ini merupakan tarian kreasi baru sejenis poco-poco yang bisa dibawakan sebagai tarian atau juga olah tubuh (senam). Tujuan dari program kerja ini adalah memperkenalkan senam popular yang sudah menjadi budaya lokal kepada anak - anak TK ABA 5 Dau.